google.com, pub-7319946092747683, DIRECT, f08c47fec0942fa0 kreasi-undangan.blogspot.com: Contoh Resensi Novel TELUK ALASKA - Kisah Romantis

Wednesday, December 14, 2022

Contoh Resensi Novel TELUK ALASKA - Kisah Romantis

TELUK ALASKA

  


Data Identitas Novel

Judul Novel               :     Teluk Alaska

Penulis                      :     Eka Aryani

Tahun Terbit             :      2019

  

Pendahuluan

Eka Aryani, semakin marak dikenal publik atas karyanya setelah menerbitkan Teluk Alaska pada 2019 lalu. Penulis muda ini membuktikan bakatnya setelah mendapatkan penghargaan dari Ikatan Penerbit Indonesia untuk kategori Book of the Year.

 

Siapakah penulis berbakat ini? Eka Aryani, perempuan yang sudah berkecimpung  di dunia penulisan online sejak lama, sudah sering kali menuliskan buah pikiran dan imajinasinya ke dalam berbagai novel.

Beberapa karyanya yang telah diterbitkan dalam bentuk novel yakni My Protective Billionaire, Ketika Hujan Menangis dan Teluk Alaska. Ada pula karya lain yang tidak kalah ramai dibaca jutaan pembaca di platform Wattpad yakni Dandelion dan Teluk Alaska 2

Novel Teluk Alaska sejatinya telah diterbitkan sejak 2019 lalu, dan masih begitu ramai oleh antusias para penggemar hingga 2021. Bahkan 2021 seolah menjadi tahun penuh kebahagiaan bagi Eka Aryani karena pertama kalinya novel best sellernya itu dilirik oleh MD Entertainment.

Sebagai penulis, Eka Aryani juga aktif pada media sosialnya terutama instagram dan tiktok, juga masih aktif menulis di platform online yang membesarkan namanya. Selain itu, dirinya juga menjalankan bisnis pribadinya di RebekaBeauty.Id.

 

Sinopsis

Teluk Alaska, bercerita tentang Anastasia Mhysa seorang gadis pendiam yang tidak memiliki kawan. Dirinya hanya hanya mampu bercerita pada buku diary berwarna pink yang selalu menemaninya kemanapun

Namun, tanpa seorang pun tahu sebenarnya gadis yang kerap dipanggil Ana ini juga memiliki sebuah buku diary berwarna hitam tempat dia menuliskan semua rahasianya. Di sekolah, Ana yang terus dirundung oleh Tasya dan Cindi pun akhirnya memiliki teman, Bulan. Kehadiran bulan juga membawa pengaruh baik bagi Ana dan membuat dirinya menjadi lebih ceria.

Disisi lain Alister, memiliki geng yang seringkali merudung anak-anak lain termasuk Ana. Meskipun memiliki nama yang sama dengan teman kecilnya dulu, namun sifat Alister sekarang benar-benar berbeda dengan Alister yang ia kenal saat kecil. Inilah yang membuat Ana berpikir mungkin dia memang bukan orang yang sama.

Ana yang terus di bully oleh geng Alister dan juga Tasya tetap sabar dan berusaha tenang, karena kini ada Bulan yang sering membantunya saat sedih. Tetapi, semua tentang Alister cukup mengusik Ana, membuatnya bertanya-tanya apakah Alister ini sama dengan Alister di masa kecilnya. Dari sini, Ana pun memutuskan untuk mencari tahu tentang Alister

Alister yang kasar, bahkan tidak segan-segan menyuruh orang-orang di kelas untuk tidak menjadi kawan Ana. Entah mengapa segala hal yang ada pada Ana selalu membuat dirinya kesal.  Suatu hari Alister mendapati bahwa dia melihat Ana di luar sekolah, kemudian Alister memutuskan untuk mengikutinya

Rupanya Ana berhenti di sebuah pemakaman umum, dan menangis di depan batu nisan sang ayah. Selama ini, tanpa dia sadari ternyata Ana selalu bercerita pada mendiang ayahnya atas segala kesulitan yang dihadapi di sekolah

Kenyataan bahwa Ana ternyata sosok rapuh yang hanya menguatkan diri di hadapannya membuat perasaan Alister mencelos dan hancur. Dirinya merasa bahwa telah berlaku berlebihan selama ini pada Ana. Hal ini juga yang memicu perubahan sikap Alister pada Ana, dia jadi tidak merudung Ana lagi

Seiring berjalannya waktu, Alister menemukan sebuah buku diary pink milik Ana dan menyadari bahwa Ana adalah teman kecil yang selalu bersamanya dahulu. Hanan, nama kecil Ana yang sering digunakan untuk memanggil gadis itu

Alister pun merasa bahwa betapa keterlaluannya dia, hingga tidak menyadari kehadiran kawan dekatnya itu. Alih-alih menyadari, dirinya justru bersikap jahat dan terus menyakiti perasaan Ana

Disisi lain, Ana yang telah sadar bahwa benar Alister adalah kawan lamanya yang telah berubah sikapnya pun juga penasaran apa yang membuatnya begitu berbeda. Secara berangsur-angsur keduanya menyadari dan menjadi jauh lebih terbuka satu sama lain

Baik Ana dan Alister, sama-sama mengetahui rahasia yang masing-masing. Alasan dibalik perubahan sikap Alister yang sedikit banyak disebabkan karena hubungannya dengan sang ayah yang tidak baik, juga rahasia yang telah Ana simpan rapat-rapat selama ini

Dalam sebuah diary hitamnya Ana menuliskan segala hal yang tak mampu ia ceritakan pada orang lain. Tentang kondisi keluarganya pernah mengalami krisis, dan alasan mengapa Ana tidak mampu menerima perasaan Alister

Ana sadar bahwa dirinya merasa tak perlu menjalin hubungan, saat dokter saja tidak mampu memberikannya kesempatan hidup lebih lama karena penyakitnya

Pada akhirnya keputusan ada pada keduanya, sehingga bagaimana sikap Ana terhadap Alister dan bagaimana keputusan Alister merupakan keputusan yang terbaik. Bahkan ketika Alister sadar bahwa sosok perempuan rapuh di hadapannya itu tidak memiliki banyak waktu lagi

Lantas, bagaimana akhir kisah perjalanan keduanya? Apakah kedua lautan ini memutuskan untuk saling membalikan punggung, atau justru menyatu?


Kelebihan

Jika kamu suka membaca novel romantis tentang kehidupan remaja, tentunya sudah sangat familiar dengan Teluk Alaska. Novel ini juga menjadi best seller di seluruh cabang Gramedia di Indonesia bukan tanpa alasan

Novel Teluk Alaska memiliki cara tutur dan pendekatan yang baik sebagai daya pikat utama, dan itulah yang menjadikan novel ini alasan kenapa kamu wajib membacanya. Kendati ceritanya terkesan sepele dan sederhana karena mengangkat latar kisah putih abu-abu

Akan tetapi cerita Teluk Alaska tidak hanya sekedar kisah cinta monyet belaka. Eka Aryani selaku penulis kisah Alister dan Ana memberikan pengemasan cerita yang baik, belum lagi ditambah bumbu-bumbu kelucuan dan romantis yang sanggup mendebarkan hati para pembacanya

Mulai dari diksi dan gaya bahasa yang dipaparkan dalam novel pun terasa begitu tepat, sehingga pembaca bisa merasakan keresahan dan emosi yang sama dengan karakter Ana dan Alister. Banyak pembaca juga mengaku ikut jatuh cinta pada karakter dua tokoh utama di novel ini

Dari segi alur cerita sebenarnya kisah cinta keduanya cukup sederhana, mengangkat tema benci menjadi cinta yang dipadukan dengan kenangan masa lalu membuat pasang surut hubungan Ana dan Alister menjadi sedikit lebih kompleks

Eka Aryani, juga mampu mendeskripsikan dengan baik bagaimana perubahan perasaan Alister terhadap Ana yang berawal dari rasa tidak sukanya menjadi rasa kepedulian dan kemudian berubah menjadi cinta

Ada pula beberapa konflik tambahan yang disajikan sebagai alasan utama sang karakter utama bersikap demikian juga masih realistis dan believable. Hal ini merupakan poin sederhana namun sebenarnya sangat penting sebagai pemicu sisi Alister yang menjadi kasar, dan sisi Ana yang menjadi lebih pendiam

 

Kekurangan

Novel ini merupakan kisah remaja, sehingga memang mengangkat alur yang sederhana. Akan tetapi dengan latar belakang keluarga dan juga masa lalu dua karakter utamanya, sebenarnya masih bisa dikembangkan lagi untuk membuat permasalahan terasa lebih kompleks

Penulis memang sudah memberikan kompleksitas dari segi perasaan dan individual dua tokoh utamanya, akan tetapi dari tokoh pendukung lainnya tidak begitu dijelaskan. Hubungan ayah dan anak dari sisi Alister sebenarnya juga sangat menarik untuk lebih dikembangkan lagi

Bagi sebuah novel yang diadaptasi atau dialihwahanakan mungkin akan menimbulkan perbedaan interpretasi dan gambaran dalam beberapa bagian cerita

Misalnya bagi mereka yang sudah terlebih dahulu membaca novelnya kemudian menonton seri nya akan merasakan penurunan intensitas cerita karena para pembaca ini sudah memiliki gambaran terlebih dahulu di benak mereka. Begitu juga sebaliknya

Hal ini dapat mempengaruhi penilaian pembaca terhadap kualitas cerita di kedua media yang berbeda. Tapi ini juga merupakan hal yang wajar, karena sering terjadi di hampir kebanyakan cerita yang diadaptasi

Baik atau tidaknya sebuah karya memang memiliki standar yang berbeda-beda bagi setiap orang, dan hal ini adalah relatif. Namun secara keseluruhan, Teluk Alaska ini juga memiliki banyak alasan mengapa novel ini begitu dicintai

 

Penutup

Eka Aryani tidak lupa membubuhkan pesan moral dan nilai kehidupan yang secara tidak langsung dia siratkan ke dalam karyanya ini. Melalui dua karakter utama ini kita bisa mendapatkan contoh moral yang baik dan mampu menjadi inspirasi

Dari karakter Ana kita paham bahwa kehidupan memang tidak selalu mudah. Ana yang mengalami banyak lika-liku permasalahan yang terjadi pada dirinya dan keluarganya mampu bertahan meskipun harus susah payah

Ana dan ibunya mengajarkan kita untuk pantang menyerah, mereka berjuang untuk bangkit lagi, membangun ekonomi keluarga supaya stabil setelah mengalami krisis besar. Selain itu ibunya sebagai satu-satunya orang terdekat Ana dan sebagai orang tua tunggal selalu memberikan kehangatan, kebaikan dan dukungan yang membuat Ana mampu bertahan

Bahkan meskipun di sekolah Ana juga mengalami penindasan, namun setidaknya Ana memiliki ibu tempat dia berpulang dan merasakan kenyamanan lagi. Hubungan harmonis antara Ana dan ibunya ini memberikan banyak pesan pada kita, bahwa sekecil apapun sebuah dukungan dan motivasi mampu berperan besar bagi seseorang

Ini juga yang membentuk kepribadian Ana, sebagai gadis yang baik dan sabar. Dirinya sendiri seringkali mengalami penindasan dan diperlakukan tidak baik oleh geng Alister, namun hal tersebut tidak membuat Ana menjadi marah bahkan dendam

Meskipun seringkali Ana merasakan kesedihan yang dia pendam sendiri, akan tetapi gadis rapuh itu tidak ingin menunjukan sisi rapuh dirinya hanya untuk mendapatkan rasa iba orang lain. Dari sini kita mampu belajar bahwa kekurangan dan kelemahan bukanlah alasan untuk kita menjadi lemah dan merasa rendah diri

Sebaliknya Ana justru selalu sabar dan tersenyum, yang membuat geng pembully merasa semakin geram. Ana juga tidak pernah melawan, karena dia sadar bahwa tidak ada gunanya membalas dengan emosi dan kemarahan

Disisi lain ada bulan sebagai sosok paling berpengaruh dalam hidup Ana. Sebagai kawan baik, Bulan memberikan contoh bahwa sudah seharusnya kita saling mendukung dan membantu teman, disaat yang senang maupun susah

Melalui karakter Alister, sang penulis seolah ingin menyampaikan bahwa ada kalanya manusia merasakan penyesalan, kemarahan, salah mengambil sikap dan memaafkan. Alister digambarkan menjadi sosok yang kasar, pemarah dan suka merundung orang yang dianggap lemah

Semata-mata karena dirinya sendiri tidak mampu melampiaskan emosi dan jujur terhadap perasaannya terkait masalah yang dialami keluarganya. Sama halnya dengan Ana, hubungan tidak baik Alister dan ayahnya membuat dirinya sendiri menjadi sosok yang membenci dunia

Alister bertahun-tahun merasakan kepalsuan dengan hidup sebagai sosok yang bahagia diatas penderitaan orang lain. Bahwa kepuasan dan pengakuan atas keberadaannya yang dia dapatkan dari merudung orang lain adalah sebuah kebahagiaan

Sampai saat dirinya bertemu Ana yang mampu membolak-balikan perasaan hatinya. Membuat Alister menyadari bahwa masih ada lembaran putih untuk hidupnya. Dari Alister kita belajar bahwa manusia wajar melakukan kesalahan dan menyesal

Bahwa kita perlu memaafkan diri sendiri dan orang lain, untuk bisa move on  menjadi pribadi yang lebih baik. Setelah menyadarinya maka kita juga belajar introspeksi diri dengan tidak melakukan perbuatan yang sama lagi

Alister juga memberikan gambaran kepada pembaca bahwa ada kalanya manusia berbuat salah, namun yang terpenting adalah bagaimana kita mampu memaafkan dan berubah

Selain itu ada pula berbagai penyimpangan moral yang diceritakan di novel ini sebagai bentuk sisi kelam Alister yang diharapkan untuk tidak dicontoh oleh pembaca. Sebab hal tersebut juga akan merugikan orang lain dan menuai kebencian yang hanya berujung buruk

Berdasarkan karakter yang ada pada novel Teluk Alaska, kita mempelajari nilai kehidupan dan moral yang perlu ditanamkan. Dari kisahnya kita mendapatkan pelajaran. Melalui romansa dan konfliknya kita mampu berkaca, mana hal yang tepat untuk diterapkan

Eka Aryani menyampaikan pendapatnya mengenai konsep hubungan, yang harapannya selain dapat menghibur, juga bisa memberikan pelajaran. Tentang bagaimana jadinya, saat dua orang yang begitu berbeda bertemu dalam situasi yang sulit. Maka, hanya ada dua pilihan, untuk berpisah supaya tidak saling menyakiti, atau menyatu untuk saling menguatkan. Bagaimana pendapatmu?

 

 


No comments:

Post a Comment

Kumpulan Lirik Lagu Daerah Kota Prabumulih | Lagu Sumatera Selatan ( Sumsel ) | Seinggok sepemunyian | Nanas Prabumulih | Cerite Lame | Ya Saman

SEINGGOK SEPEMUNYIAN Cipt    : Albani                  Voc     : Zulkuspa/Marisca Seinggok sepemunyian Janganlah kite b...

TOPIK POPULER