google.com, pub-7319946092747683, DIRECT, f08c47fec0942fa0 kreasi-undangan.blogspot.com: October 2022

Monday, October 31, 2022

CONTOH SPK - Surat Perintah Kerja - Contoh Surat KONTRAK KERJA - Contoh Job Agreemen - Contoh MOU - Contoh Kesepakatan Kerja

SURAT PERINTAH KERJA (SPK)

Definisi Surat Perintah Kerja (SPK) 

Surat Perintah Kerja (SPK) adalah surat resmi yang berisikan pernyataan dan instruksi untuk memulai, melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu. Pernyataan ini mengandung maksud bahwa ada peneguhan atau ketetapan yang mengikat antara pemberi perintah kerja dengan penerima perintah kerja. Sehingga isi surat ini lebih menekankan pada kepastian waktu dan kepastian nilai pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh penerima kerja. 

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

CONTOH SPK


KOP SURAT

 

SURAT PERINTAH KERJA

Nomor : ......... / ......... /SPK/........../20.......

 

Berdasarkan Surat Kontrak Kerja No. .................... tertanggal ................., tentang Paket Pekerjaan .............................., maka pada hari ini, ................., kami yang bertanda tangan      di bawah ini ;  

Nama        :  ..............................

Jabatan     :  ..............................

Alamat       :  ..............................

Yang selanjutnya disebut PIHAK I (Pemberi Pekerjaan),

 

Nama        :  ..............................

Alamat       :  ..............................

yang selanjutnya disebut PIHAK II (Penerima Pekerjaan),

 

bahwa Pihak I dengan ini memberikan perintah kepada Pihak II untuk melaksanakan ;

Pekerjaan   :  .......................

Lokasi        : ........................

Masa Pelaksanaan Pek.: ............. (................) hari kalender

Dari tanggal .......................... sampai dengan tanggal ....................

 

Nilai Pekerjaan      : Rp .........................,-

Terbilang                : (                                                )

Sistem Kontrak        : Lumpsum

Sistem Pembayaran : ...................................

Gambar dan Spesifikasi: Terlampir

Syarat, ketentuan dan keterangan pelaksanaan pekerjaan :

1.  Item pekerjaan, bobot prosentase pekerjaan, volume pekerjaan, gambar kerja dan Rencana  Kerja dan Syarat – Syarat (RKS) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Perintah Kerja (SPK) ini.

2.   Keterlambatan terhadap penyelesaian pekerjaan (100%), sesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama pasal 4 butir 2, akan dikenakan denda 0,2% dari Nilai Pekerjaan untuk setiap minggunya.

3.   Apabila dalam masa pelaksanaan pekerjaan ada perubahan – perubahan secara teknis, maka akan diatur dan dituangkan dalam bentuk SPK Addendum, yang akan diberitahukan oleh Pihak I.

 

Demikian Surat Perintah Kerja ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

 

 

       PIHAK I                                                                       PIHAK II

       Pemberi Pekerjaan                                                     Penerima Pekerjaan

 

 

 

       .................................                                                    ................................

 



Sunday, October 30, 2022

DIKSI | Definisi - Pengertian | Tujuan | Ciri-ciri | Jenis Diksi dan Contoh

 

DIKSI

 

Definisi Diksi (Pengertian Diksi)

 

Diksi adalah pilihan kata dalam tulisan yang biasa digunakan untuk menggambarkan suatu cerita atau memberi makna sesuai dengan keinginan penulis.

Menurut KBBI, diksi adalah pilihan kata yang tepat serta selaras dan bertujuan agar pembaca dapat memahami teks dalam tulisan.

Dalam setiap penulisan kalimat, selalu membutuhkan diksi. Pemilihan kata atau diksi ini penting untuk merangkai kata, kesesuaian dalam kalimat serta memberikan ekspresi pada kalimat penulis.

Diksi dapat menentukan gaya bahasa pada suatu tulisan. Setiap kalimat, paragraf bahkan wacana membutuhkan gaya bahasa. Gaya bahasa yang dibentuk oleh diksi dapat membentuk kejujuran, kesopanan, tingkat keresmian dari suatu tulisan dan bahkan suasana.

Agar lebih jelas, berikut pengertian, jenis, fungsi, dan ciri-ciri dari diksi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diksi adalah pilihan kata yang tepat serta selaras dalam penggunaannya. Diksi digunakan oleh penulis untuk mengungkapkan suatu gagasan sehingga mendapatkan efek tertentu, sesuai yang diharapkan oleh penulis.

Dari pengertian diksi menurut KBBI tersebut, dapat dipahami bahwa diksi adalah pemilihan kata yang sesuai dan dipakai untuk memilih kata sehingga dapat mengungkapkan gagasan tertentu.

Dalam puisi, diksi digunakan oleh penyair untuk memperoleh makna tertentu. Sehingga, diksi tidak hanya pilihan kata saja akan tetapi juga digunakan untuk menggambarkan suatu cerita dan bahkan memberi makna. Diksi juga meliputi ungkapan dan gaya bahasa.

Hal inilah yang akan membantu lawan bicara maupun pembaca lebih mudah dalam memahami pesan yang berusaha Grameds sampaikan. Untuk mencapai tujuan dari penggunaan diksi inilah, maka penulis harus mampu memilih diksi yang tepat dan lazim. Diksi yang tidak tepat dapat menyebabkan perbedaan pesan dan makna dalam tulisan.

 

Dalam karya tulis, diksi termasuk dalam pembahasan aspek kata dalam sajak yang meliputi konotasi, denotasi, semantik, morfologi dan etimologi. Penerapan diksi yang paling dasar merupakan pengungkapan gagasan penulis.

Selain itu, penggunaan diksi yang tepat juga dapat diterapkan ketika berbicara di depan publik serta berbagai macam karya tulis.

Ketepatan diksi dapat dipengaruhi oleh kemampuan pengguna bahasa yang berkaitan dengan kemampuan untuk menguasai, memahami, mengetahui dan menggunakan sejumlah kosakata.

Pengertian Diksi Menurut Pendapat Ahli

 

Agar lebih memahami terkait definisi diksi, berikut adalah pengertian diksi menurut para ahli.

1. Gorys Keraf

 

Keraf berpendapat bahwa diksi terbagi menjadi dua yaitu pilihan kata atau tentang pengertian kata yang digunakan untuk menyampaikan suatu gagasan, pengungkapan yang tepat serta gaya penyampaian yang lebih baik dan sesuai dengan situasi.

Kedua, Keraf mendefinisikan diksi sebagai sebuah kemampuan untuk membedakan secara tepat nuansa makna dari gagasan yang disampaikan.

Selain Itu, diksi juga dapat berupa kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan nilai, situasi yang dimiliki oleh kelompok pendengar, pembaca dan masyarakat.

2. Susilo Mansurudin

 

Diksi adalah pilihan kata. Menurut Susilo Mansurudin pemakaian atau pemilihan diksi yang benar, tepat serta cermat dapat membantu penulis dalam memberi nilai pada suatu kata.

Pilihan diksi yang seusia dengan kata lain, akan mencegah terjadinya kesalahan penafsiran atau penafsiran yang berbeda dari penulis ke pembaca.

3. Widyamartaya

 

Widyamartaya mendefinisikan diksi sebagai kemampuan seseorang untuk membedakan suatu nuansa makna dengan tepat sesuai dengan gagasan yang disampaikan.

Kemampuan seseorang dalam membedakan makna tersebut, sesuai dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki oleh kelompok masyarakat dan pendengar maupun pembacanya.

4. Enre

 

Tidak begitu berbeda dari pendapat ahli lainnya, Enre mendefinisikan diksi sebagai penggunaan kata yang sesuai untuk mewakili pikiran serta perawatan yang ingin disampaikan dalam pola-pola kalimat tertentu.

Apabila ditarik kesimpulan, dapat diartikan diksi adalah pilihan kata yang dapat menentukan gaya bahasa untuk mengungkapkan isi pikiran, gagasan penulis agar tidak terjadi kesalahan penafsiran dalam tulisan.

 

Fungsi dan Tujuan Diksi

 

Secara umum, diksi memiliki fungsi untuk memperindah suatu kalimat seperti dalam puisi maupun cerita, diksi yang baik digunakan untuk menyampaikan cerita dengan runtut, menjelaskan penokohan, mendeskripsikan waktu serta latar dan lain sebagainya.

Fungsi Diksi

Berikut adalah beberapa fungsi lain dari diksi dalam penulisan karya sastra.

1.   Membantu pembaca dalam memahami pesan dari suatu karya sastra
Pemilihan diksi yang tepat dan baik dalam sebuah penulisan karya sastra dapat membuat pembaca lebih mudah memahami pesan yang ingin disampaikan oleh penulis melalui tulisannya.

       Pesan merupakan setiap pemberitahuan, komunikasi maupun kata yang disampaikan baik lisan atau tertulis yang dikirimkan dari satu orang ke orang lainnya. Pesan ini menjadi inti dari proses komunikasi yang terjalin.

2.    Komunikasi yang efektif

       Pemilihan diksi dalam penulisan karya sastra dapat membantu membuat komunikasi menjadi lebih efektif. Pemahaman yang baik mengenai penggunaan maupun pemilihan diksi sangat penting agar tercipta suatu komunikasi yang efisien serta efektif.

       Dalam praktiknya, diksi dapat menimbulkan suatu gagasan yang tepat sekaligus kesalahpahaman bagi pembaca maupun pendengarnya. Lalu hal ini dapat menimbulkan dampak bagi masyarakat.

3.    Sebagai bentuk ekspresi

       Sesuai dengan pengertiannya, diksi berfungsi sebagai bentuk ekspresi yang hadir dalam gagasan penulis yang dapat dituangkan dalam tulisan maupun lisan.

       Penggunaan diksi yang selaras dan tepat dapat membantu membangun imajinasi dari para pembaca dan pendengar ketika membaca atau mendengarkan sebuah karya sastra.

       Ekspresi merupakan istilah yang merujuk pada sesuatu untuk memperlihatkan perasaan seseorang. Mengekspresikan perasaan, tidak hanya dapat ditunjukan melalui mimik wajah saja tetapi juga melalui kata-kata dalam tulisan maupun ketika seseorang berbicara melalui pemilihan diksi yang tepat.

4.    Hiburan

       Pemilihan diksi yang tepat dapat berfungsi sebagai hiburan bagi pembaca. Hal ini berkaitan dengan setiap pesan serta ekspresi yang dituangkan dalam sebuah karya sastra.

Hiburan merupakan segala sesuatu yang berbentuk kata, tempat, benda atau bahkan perilaku yang dapat menjadi penghibur bagi pendengar, penonton maupun pembacanya. Pada umumnya, hiburan dapat berupa permainan, musik, opera, drama, video, film atau bahkan karya sastra.

Selain keempat fungsi diksi di atas, beberapa fungsi diksi lainnya adalah mencegah salah pemahaman atau penafsiran, menciptakan suasana yang tepat, membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat sesuai dengan suasana acara seperti resmi, tidak resmi sehingga akan menyenangkan bagi para pembacanya.

Tujuan Diksi

 

Tujuan penggunaan diksi adalah untuk memperoleh keindahan agar dapat menambah daya ekspresivitas. Sebuah kata tentu saja akan lebih jelas mengekspresikan gagasan penulisan apabila kata yang digunakan tepat, cermat dan sesuai. Diksi digunakan untuk menghaluskan kata atau kalimat agar terasa lebih indah.

Jenis-jenis Diksi

 

Secara umum, diksi dibagi menjadi dua jenis yaitu diksi berdasarkan makna dan diksi berdasarkan leksikal. Berikut penjelasan kedua jenis diksi tersebut.

1. Diksi Berdasarkan Makna

 

Jenis diksi berdasarkan maknanya dibagi menjadi dua macam yang meliputi makna konotatif dan makna denotatif.

Menurut Chaer perbedaan diksi berdasarkan pada makna konotatif dan denotatif sesuai pada ada atau tidaknya nilai rasa pada suatu kata. Secara singkat, denotatif bersifat umum sedangkan konotatif bersifat khusus.

a. Makna denotatif

Diksi makna denotatif merupakan diksi dengan makna yang sebenarnya dari suatu kalimat maupun suatu kata. Makna denotatif juga dapat diartikan sebagai makna objektif tanpa membawa suatu perasaan tertentu atau murni.

Diksi dengan makna denotatif memiliki beberapa ciri di antaranya adalah memiliki makna yang lugas, karena bersifat literal dan biasanya hasil dari observasi dari panca indra manusia seperti penciuman, pendengaran, penglihatan, perasaan dan bahkan pengalaman fisik seseorang.

Berikut beberapa contoh dari diksi dengan makna denotatif.

·         Jerawat dapat disebabkan oleh sebum yang menumpuk pada wajah.

·         Jerapah memiliki leher yang lebih panjang dibandingkan hewan lainnya.

·         Bagus bekerja keras untuk menggapai cita-citanya.

 

b. Makna konotatif


Jenis berdasarkan makna konotatif merupakan diksi, kata maupun kalimat yang memiliki arti bukan sebenarnya. Artinya, makna konotatif adalah makna kiasan yang berkaitan dengan nilai rasa.

Diksi dengan jenis makna konotatif biasanya dipengaruhi oleh norma dan nilai-nilai yang dipegang oleh masyarakat tertentu.

Meskipun begitu, makna dari diksi ini biasanya akan turut berubah seiring dengan perubahan norma serta nilai yang ada di masyarakat.

Berikut beberapa contoh dari diksi dengan makna konotatif.

·      Banyak pahlawan yang telah gugur dalam medan perang. (Gugur dalam kalimat tersebut memiliki makna konotatif yaitu meninggal dunia.)

·     Tasya merupakan anak emas di kelas, karena ia berperilaku sangat baik dan rajin. (Anak emas dalam kalimat tersebut bermakna anak yang paling disayang.)

·     Setelah lulus kuliah, Abdul memilih untuk berprofesi sebagai kuli tinta. (Kuli tinta dapat diartikan sebagai penulis atau lebih spesifik sebagai wartawan dan bukan bermakna sebagai kuli yang sebenarnya.)

 

2. Diksi Berdasarkan Leksikal

 

Diksi berdasarkan leksikal dibedakan menjadi delapan macam. Berikut penjelasan dari macam-macam diksi berdasarkan leksikal.

a. Sinonim

Sinonim adalah dua kata atau lebih yang memiliki persamaan makna antara satu kata dengan lainnya.

Penggunaan diksi sinonim ini bertujuan untuk membuat apa yang dituliskan menjadi lebih cocok, sesuai dengan ekspresi yang ingin diungkapkan oleh penulis.

Contohnya ketika penulis ingin menggambarkan kematian dengan kata mampus.

Namun, kata mampus merupakan diksi yang mengekspresikan hal kasar. Sehingga mampus dapat digantik dengan kata lain seperti wafat, meninggal, tiada atau lainnya yang memiliki ekspresi lebih halus untuk menggambarkan kematian.

b. Antonim

Antonim merupakan kebalikan dari sinonim yang artinya adalah pemilihan kata atau diksi yang memiliki makna berbeda atau berlawanan.

Beberapa contoh dari antonim seperti tinggi – rendah, kecil – besar, naik – turun, sedih – senang, hemat – boros dan lain sebagainya.

c. Homonim

Homonim adalah pemilihan kata atau diksi yang memiliki ejaan atau pelafalan yang sama dengan suatu kata, akan tetapi memiliki arti yang berbeda.

Beberapa contoh homonim adalah seperti bulan yang memiliki dua makna, yaitu pertama satelit Bumi dan kedua sebagai penunjuk waktu bulan.

d. Homofon

Homofon merupakan pemilihan kata atau diksi yang memiliki makna dan ejaan berbeda namun pelafalannya sama.

Contohnya seperti kata berdasarkan leksikal homofon bang dan bank. Keduanya memiliki perbedaan makna dan ejaan, akan tetapi pelafalan dari kedua kata tersebut terdengar mirip.

e. Homograf

Homograf adalah pemilihan kata atau diksi yang memiliki pelafalan dan arti berbeda namun memiliki ejaan yang sama.

Contoh dari homograf adalah tahu. Dalam sebuah kalimat seperti, “Dia suka dengan tahu goreng,” dan “Dia tahu tentang berita itu.”

Dua kalimat tersebut memiliki kata yang sama yaitu tahu, namun maknanya berbeda.

Pada kalimat pertama, kata tahu bermakna nama makanan, sedangkan pada kalimat kedua kata tahu bermakna mengetahui suatu hal.

f. Polisemi

Polisemi merupakan diksi atau frasa yang memiliki lebih dari satu arti.

Contohnya seperti bunga dalam kalimat “Seseorang yang menabung di bank, akan mendapatkan bunga setiap bulannya,” dan kalimat “Dinda adalah bunga desa yang diincar oleh banyak pria.”

Pada dua kalimat tersebut, kata bungan memiliki banyak makna dan berbeda, pada kalimat pertama kata bunga dapat bermakna keuntungan atau tanaman, sedangkan pada kalimat kedua kata bunga dapat bermakna kecantikan atau idaman atau bahkan pujangga.

g. Hipernim

Hipernim adalah diksi yang mewakili banyak kata lainnya atau mencakup makna dari kata lain.

Contoh pemilihan kata atau diksi berdasarkan leksikal hipernim ialah sempurna yang memiliki makna bagus, luar biasa, baik, dan lainnya.

h. Hiponim


Hiponim adalah diksi yang dapat terwakilkan oleh kata hipernim. Contohnya pemilihan kata yang berdasarkan hiponim adalah pada kalimat berikut ini, ‘binatang liar di kebun binatang meliputi buaya, singa, rusa, gajah, kuda dan lainnya.’

Dalam kalimat tersebut kata binatang liar termasuk kata hipernim sedangkan kata gajah, buaya, singa dan lainnya merupakan kata hiponim.

Ciri-ciri Diksi

 

Menurut buku Apresiasi Puisi (Teori dan Aplikasi), dijelaskan bahwa diksi memiliki ciri-ciri yang meliputinya sebagai berikut ini.

1.    Diksi digunakan sebagai pemilihan kata untuk mengungkapkan gagasan atau hal yang diamanatkan oleh penulis.

2.    Dapat digunakan untuk membedakan nuansa makna dengan bentuk yang sesuai terhadap situasi, gagasan serta nilai rasa pembaca.

3.    Menggunakan perbendaharaan kata yang didapatkan oleh masyarakat, bahasa yang digunakan dapat menggerakan atau memberdayakan kekayaan menjadi suatu kata yang jelas.

 

Selain ketiga ciri dari diksi tersebut, ada beberapa syarat ketepatan yang perlu diperhatikan. Menurut Gorys Keraf, berikut adalah syarat ketepatan diksi.

1.    Menggunakan kata konotasi dan denotasi dengan cermat dalam sebuah tulisan.

2.    Menggunakan kata sinonim atau kata yang sama atau hampir sama maknanya dengan cermat dalam sebuah tulisan untuk mengungkapkan gagasan.

3.    Dapat membedakan kata yang memiliki ejaan mirip, tetapi makna sama.

4.    Menggunakan kata kerja pada kata depan dan harus secara idiomatis.

5.    Mampu membedakan kata khusus serta umum dalam suatu tulisan seperti pidato, sehingga ketepatan diksi dapat terjamin.

6.    Memperhatikan pemilihan kata atau diksi dengan tepat secara berkelanjutan pada suatu tulisan maupun pidato.

 

·     Agar lebih jelas memahami diksi, berikut beberapa contoh dari penggunaan diksi yang perlu Grameds ketahui.

·         Rendi telah menjadi tangan kanan direktur selama beberapa tahun ini.
Tangan kanan artinya adalah orang kepercayaan.
Rudi lebih memilih menguras usaha sapi perah milik ayahnya setelah lulus sekolah.
Kata sapi perah bermakna sebenarnya, artinya hewan sapi yang diternak untuk diperah susunya.

·    Sebelum berangkat apel pagi, Dina selalu menyempatkan diri untuk sarapan dengan buah apel.
Dalam kalimat tersebut, kata apel memiliki makna berbeda. Pertama bermakna upacara dan kedua bermakna buah. Keduanya merupakan kata yang memiliki ejaan, pelafalan yang sama tetapi makna berbeda.

 

Itulah penjelasan tentang diksi adalah pemilihan kata yang tepat dan sesuai untuk mengungkapkan suasana, gaya bahasa dan gagasan dari penulis agar tidak terjadi salah penafsiran.

MEMBUAT MESIN UAP SEDERHANA - ROTASI - BERPUTAR saat DIPANASKAN

 MESIN TENAGA UAP SEDERHANA

(BERPUTAR SAAT DIPANASKAN)

 

Konsep kerja pada mesin tersebut, yaitu ketika mesin tersebut dipanaskan dan menghasilkan tekanan uap pada mesin tersebut, maka mesin tersebut akan berotasi diatas api yang menyala tersebut. Pada alat ini terdapat tidak ada kondensor atau pompa, dan uap berada pada temperatur yang sama di seluruh sistem. Hal ini berarti bahwa tekanan gas yang dibuang akan sama dengan yang dimasukkan. Pada alat ini terdapat 2 hal signifikan yaitu (1) geraknya menggunakan tenaga uap, dan (2) hasil geraknya berupa torsi.

 

Dalam bahasa umum, torsi dapat diibaratkan “gaya putar benda”. Misalnya roda gigi, jika diberi gaya maka akan berputar. Putaran itu lalu menyalurkan energi ke seluruh mesin. Oleh karena itu penemuan mesin uap yang menghasilkan torsi amat signifikan. Ibaratnya “separuh nyawa” mesin sudah ada

 

Dalam rancangan di atas, sebuah tabung tertutup diisi dengan air. Di permukaan terdapat pipa yang bersambung dengan samping tabung. Sambungan ini dibuat licin sehingga tabung dapat berputar. Sebagai penutup, kulit tabung mempunyai pipa bengkok yang melepaskan udara yang keluar dari uap tersebut

 

Seiring jalannya waktu air dalam tabung ini akan mendidih. Uap yang dihasilkan air lalu mendorong tekanan gas ke bagian atas tabung. Akan tetapi uap air tidak lama, karena terdapat lubang yang terbuka, uap akan keluar melalui pipa bengkok di sisi samping tabung tersebut

 

Kemudian disinilah pergerakan dimulai. Melalui pipa bengkok uap air akan menyembur, menimbulkan gaya tolak. Kedua sisi pipa bengkok akan bersinergi saling mendorong. Akibatnya jelas: mesin berbentuk tabung ini akan berotasi pada porosnya dan menghasilkan gerak pada mesin tersebut.

 

Sayangnya mesin uap ini punya kelemahan, geraknya cuma sebentar. Karena, uap yang jadi sumber energi tidak ditampung, melainkan dibuang ke udara melalui pipa bagian samping mesin tersebut . Oleh karena itu dia cuma berfungsi selama airnya belum habis.









Pengertian dan Contoh Puisi Deskriptif - Naratif dan Lirik

PUISI NARATIF Pengertian Puisi Naratif : Puisi Naratif adalah puisi yang mengandung suatu cerita menjadi pelaku, perwatakan, set...

TOPIK POPULER