KATA
PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT
atas Ridho dan Rahmat-Nya kita selalu diberikan kesehatan dan kemudahan dalam menuntut
ilmu pengetahuan. Sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga dan sahabatnya serta pengikutnya hingga akhir
zaman,
Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah Mata Pelajaran Ilmu Kesehatan Masyarakat yang berjudul
Penyakit Menular Disentri Basiler. Tentunya makalah ini masih ada kekurangan di
sana sini, maka kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi
perbaikan dalam pembuatan makalah selanjutnya.
Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu
guru mata pelajaran yang telah membimbing dan mengarahkan, semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua pembaca dalam menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan, amin ya robbal ‘alaimin.
SAP
Satuan Acara Penyuluhan
Topik : Penyakit Menular
Sub
Topik : Disentri Basiler
Sasaran : Siswa
Hari/Tanggal
: Selasa, 24 Januari 2023
Waktu/Jam : 45 Menit / 12.45 WIB
Tempat : SMK Kesehatan ...........
Penyuluh : Kelompok 2
I.
TIU
: Tujuan Instruksional Umum (Tujuan Umum)
Diharapkan para siswa dapat mengerti
dan memahami tentang penyakit disentri basiler atau penyakit menular.
II.
TIK : Tujuan Instruksional Khusus (Tujuan Khusus)
Menjelaskan apa yang dimaksud penyakit
disentri basiler dan asal usul penyakit disentri basiler.
BAB I
PENYAKIT DISENTRI BASILER
Pernah bertanya-tanya
apa itu disentri? Disentri adalah infeksi usus yang menyebabkan penyakit diare
berdarah. Disentri disebabkan oleh adanya infeksi bakteri atau parasit. Spesies
yang sering menyebabkan disentri adalah Shigella (disentri basiler) atau
Entamoeba histolytica (disentri amuba). Diare yang dialami oleh penderita
disentri cenderung cair dan disertai darah di dalamnya. Disentri ini memiliki
episode-episode tertentu.
Gejala Disentri
Gejala disentri akan
muncul 1-3 hari setelah terinfeksi bakteri atau parasit. Gejalanya akan muncul
sedikit lebih lambat dan bahkan beberapa tidak memiliki gejala. Gejala yang muncul
dapat berbeda-beda. Disentri basiler memiliki gejala umum sebagai berikut:
- Diare dengan rasa kram di bagian perut
- Demam
- Rasa mual dan muntah
- Diare disertai lendir atau darah
Disentri
amuba biasanya tidak disertai oleh gejala. Seseorang yang menderita disentri
amuba akan memunculkan gejala setelah 2-4 minggu terinfeksi. Gejala yang muncul
meliputi:
1.
Adanya rasa mual
2.
Diare berlebihan
3.
Muncul rasa kram pada perut
4.
Penurunan berat badan
Gejala
serius lainnya yang bisa saja muncul adalah sakit perut bagian atas dan
peradangan pada hati. Namun, gejala ini jarang muncul dan akan muncul ketika
sudah memasuki tahap yang kronis atau parah. Hubungi dokter jika Anda merasakan
gejala-gejala tersebut.
Penyebab Disentri
Penyebab disentri dapat
bermacam-macam, tergantung bakteri atau parasit yang menginfeksinya. Disentri
basiler adalah penyakit disentri yang paling umum diderita. Disentri basiler
disebabkan oleh bakteri Shigella. Bakteri Shigella ini dapat menginfeksi
sekitar 500.000 orang per tahunnya.
Kedua adalah disentri amuba, yang disebabkan oleh parasit
Entamoeba Histolytica. Parasit ini lebih mudah ditemui di negara tropis.
Parasit ini dapat menyebar melalui makanan yang dibuat atau disiapkan oleh
penderita disentri dan juga barang-barang yang telah tersentuh oleh
penderita. Menariknya lagi, jika Anda berenang di danau atau kolam yang telah
terkontaminasi dengan parasit tersebut, maka Anda dapat terinfeksi disentri.
Namun jangan khawatir, pastikan Anda menjaga kebersihan dan meningkatkan sistem imun untuk
mencegahnya.
Disentri pada Bayi
Disentri adalah penyebab utama dari
morbiditas dan motalitas pada bayi dan anak-anak. Kasus disentri banyak
ditemukan di
Afrika, Asia, Amerika Tengah dan Latin. Parasit Shigella merupakan penyebab
utama penyebaran penyakit disentri pada bayi dan anak-anak di negara tropis.
Tingkat kematian sebesar 6,2% ditimbulkan oleh parasit Shigella. Penanganan
yang tepat pada bayi dan anak-anak penderita disentri dengan memberikan terapi
antimikroba. Terapi antimikroba ini penting bagi bayi dan anak-anak di negara
berkembang. Terapi antimikroba memberi dampak baik dan berpeluang meningkatkan
status gizi dan pertumbuhan pada bayi dan anak-anak penderita disentri. Terapi
antimikroba cocok untuk diberikan kepada bayi, anak-anak, orang lanjut usia dan
orang-orang dengan sindrom imunodefisiensi.
Makanan untuk Penderita
Disentri
Penderita disentri memerlukan berbagai makanan yang bergizi.
Beberapa makanan yang cocok untuk penderita disentri, yaitu:
- Buah-buahan,
seperti pisang, apel, dan salad buah
- Sayur-sayuran
yang direbus
- Makanan
dengan kandungan karbohidrat, seperti kentang, roti, dan nasi
- Jus
buah-buahan, seperti jus jeruk dan jus pomegranate
Berikut adalah makanan yang perlu dihindari oleh
penderita disentri, yaitu:
- Hindari
makanan yang mengandung keju, mentega dan es krim
- Makanan
pedas dan berminyak dapat menyebabkan iritasi pada usus
- Hindari makanan yang mengandung banyak tepung dan gula,
seperti roti, donut, dan pizza
- Minuman
yang mengandung soda, alkohol dan kafein juga tidak disarankan
Selain menjaga asupan makanan, penderita disentri perlu
meningkatkan kebiasaan baik. Contohnya adalah memenuhi kebutuhan cairan harian,
meminum larutan rehidrasi oral, makanlah makanan begitu Anda merasa lapar. Jika
area rektal terasa sakit, cobalah untuk mandi dengan air hangat dan
tepuk-tepuklah area tersebut dengan handuk bersih dan lembut.
Itulah beberapa informasi dan pengetahuan mengenai penyakit
disentri dan mengobati nya. Mari jaga kebersihan lingkungan di sekitar agar
terhindar dari bakteri dan parasit penyebab disentri. Penyakit disentri mungkin
terlihat seperti penyakit yang umum. Jika dibiarkan berlanjut dapat menyebabkan
masalah kesehatan yang lebih berat. Jika memiliki gejala serupa jangan ragu
untuk memeriksakan diri dengan dokter.
Cara Penularan Penyakit Disentri
Disentri dan diare memiliki
perbedaan yang cukup terlihat. Anda juga perlu tahu apa saja gejala yang
timbul. Disentri menjadi peradangan usus yang ditandai dengan frekuensi buang
air yang meningkat.
Selain air urine yang
berbeda, fesesnya pun tampak menghijau. Gangguan ini sering terjadi pada
anak-anak karena daya tahan tubuhnya yang masih lemah.
Selain itu, penyakit ini
memang mudah sekali menular jika seseorang tidak menjaga kebersihan diri atau
lingkungan. Karena alasan inilah anak-anak juga mudah tertular disentri.
Penularan gangguan pada
sistem pencernaan ini terjadi karena kebersihan yang buruk. Misalnya tidak
rajin cuci tangan sebelum makan dan setelah dari kamar mandi.
Bakteri yang menyebabkan
penyakit ini menular yaitu karena mudahnya menempel pada makanan atau wastafel.
Apalagi bagi seseorang yang memiliki daya tahan tubuh yang kurang optimal
membuatnya mudah terserang.
Ada beberapa cara penularan
disentri yang sering terjadi, namun tanpa disadari. Sebaiknya untuk selalu
menjaga kebersihan agar penyakit ini tidak mudah menular pada diri anda.
Berenang
Cara penularan penyakit disentri bisa
terjadi ketika anda berenang pada air yang terkontaminasi bakteri. Misalnya
pada danau atau kolam renang.
Hal inilah yang dapat memicu timbulnya
penyakit tersebut. Tanpa disadari bakteri disentri yang terdapat pada air kolam
tersebut bisa menimbulkan penularan dengan mudah.
Maka dari itu, sebaiknya
untuk selalu berhati-hati dalam beraktivitas, terutama anak-anak. Selain itu,
pastikan untuk selalu mengawasi kebersihan diri dan lingkungan.
Kontak Langsung
Ternyata kontak langsung dengan penderita disentri juga bisa
tertular. Cara penularan penyakit disentri bisa terjadi dengan kontak langsung.
Misalnya untuk kelompok pesantren, siswa di sekolah, keluarga,
dan berbagai kelompok yang berdekatan. Sehingga bersentuhan dengan anggota
tubuh yang sudah terkontaminasi bakteri tersebut.
Melalui
Makanan dan Minuman
Ketika makanan dan minuman sudah terkontaminasi
bakteri tersebut, tentu akan sangat mudah menyerang. Cara penularan penyakit
disentri bisa melalui makanan dan minuman.
Apalagi jika anda tidak rajin cuci tangan
dan menjaga kebersihan. Hal ini bisa menimbulkan penularan dengan mudah. Sebaiknya
selalu menjaga kebersihan untuk dapat terhindar dari penyakit tersebut.
Sebab, bakteri disentri akan sangat mudah
mengkontaminasi melalui cara apapun. Terutama bagi anda yang tidak rajin
mencuci tangan. Apalagi jika tidak menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan,
justru penyakit akan mudah menyerang.
Kebiasaan
Cuci Tangan yang Buruk
Sama seperti sebelumnya, menjaga
kebersihan merupakan salah satu cara yang bisa anda lakukan untuk mencegah
penyakit tersebut. Ketika anda tidak mencuci tangan dengan bersih setelah dari
toilet, tentu cara penularan ini bisa sangat mudah terjadi.
Padahal bakteri disentri banyak terjadi
pada area kamar mandi. Maka dari itu, sebaiknya selalu cuci tangan dengan
bersih saat anda keluar dari kamar mandi.
Masih banyak cara penularan
penyakit disentri yang bisa terjadi. Sebaiknya selalu jaga kebersihan
lingkungan dan diri untuk mencegah anda tertular dari bakteri tersebut.
No comments:
Post a Comment