google.com, pub-7319946092747683, DIRECT, f08c47fec0942fa0 kreasi-undangan.blogspot.com: Manusia Pra Sejarah - Perkembangan Manusia Purba sejak Zaman Pra Aksara

Sunday, May 15, 2022

Manusia Pra Sejarah - Perkembangan Manusia Purba sejak Zaman Pra Aksara


 

Perkembangan Manusia Purba  Sejak Jaman Praaksara

Manusia purba disebut juga dengan 'Pre-historic people' atau manusia prasejarah yang sekarang dikenal dengan nama manusia praaksara. Sesuai dengan namanya, manusia praaksara merupakan jenis manusia purba yang hidup pada zaman belum mengenal tulisan.

Keberadaan manusia purba banyak ditemukan oleh para arkeolog di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Berbagai bukti autentik yang dapat menguatkan keberadaan manusia purba di Indonesia adalah ditemukannya fosil, ukiran, alat-alat rumah tangga, dan sebagainya.

Berdasarkan hasil temuan bukti-bukti tersebut, para ahli dapat mengidentifikasi jenis-jenis manusia purba yang ada di Indonesia. Tidak hanya itu, para peneliti bahkan dapat membuat semacam tingkatan perkembangan dari manusia purba yang tertua hingga yang lebih muda berdasarkan indikator-indikator tertentu.

• Meganthropus Paleojavanicus

Meganthropus Paleojavanicus adalah jenis manusia purba paling tua (primitif) yang pernah ditemukan di Indonesia. Fosil Meganthropus Paleojavanicus pertama kali ditemukan oleh arkeolog von Koenigswald dan Weidenreich antara tahun 1936-1941 di Sangiran pada formasi Pucangan.

Fosil-fosil Meganthropus Palaeojavanicus yang berhasil ditemukan, antara lain fragmen tulang rahang atas dan bawah, serta sejumlah gigi lepas.

Nah, berdasarkan hasil penemuan tersebut, para ahli menyimpulkan ciri-ciri Meganthropus Palaeojavanicus, yaitu

1.    Hidup pada zaman Pleistosen awal yang merupakan masa awal kehidupan manusia,

2.    Memiliki rahang bawah yang sangat tegap dan gigi geraham yang besar,

3.    Memiliki bentuk gigi yang homonim,

4.    Memiliki otot-otot kunyah yang kuat

5.    Memiliki bentuk muka yang masif dengan tulang pipi tebal, tonjolan kening yang mencolok, tonjolan belakang kepala yang tajam, serta tidak memiliki dagu,

6.    Memakan jenis tumbuh-tumbuhan


• Pithecanthropus

Pithecanthropus atau dikenal juga dengan manusia kera adalah jenis manusia purba manusia-purba yang fosilnya paling banyak ditemukan di Indonesia. Penemuan fosil pertamanya ditemukan oleh arkeolog asal Belanda bernama Eugene Dubois pada 1891 di Trinil, Ngawi.

Fosil yang ditemukan berupa atap tengkorang dan tulang paha. Berdasarkan hasil temuannya ini, Dubois memberinya nama Pithecanthropus erectus yang berarti manusia kera yang berdiri tegak.

Selain Pithecanthropus erectus, jenis Pithecanthropus lainnya yang ditemukan di Indonesia adalah Pithecanthropus robustus, yaitu manusia kera yang besar dan Pithecanthropus mojokertensis, yakni manusia kera dari Mojokerto.

Berdasarkan penemuan fosil-fosilnya, Pithecanthropus memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1.    Pithecanthropus hidup pada masa Pleistosen awal dan tengah sekitar 1 juta hingga 1,5 juta tahun silam.

2.    Memiliki tinggi badan sekitar 168-180 cm dengan berat badan rata-rata 80-100 kg.

.    Berjalan tegak.

4.    Memiliki volume otak sekitar 775-975 cc.

5.    Batang tulang lurus dengan tempat-tempat perlekatan otot yang sangat nyata.

6.    Bentuk tubuh dan anggota badan tegap.

7.    Memiliki alat pengunyah dan otot tengkuk yang sangat kuat.

8.    Memiliki rahang yang sangat kuat dengan bentuk geraham besar.

9.    Bentuk kening menonjol sangat tebal.

10.  Bentuk hidung tebal dan tidak memiliki dagu.

11. Bagian belakang kepala tampak menonjol.

 


• Homo Sapiens

Homo Sapiens merupakan perkembangan dari jenis manusia sebelumnya dan telah menunjukkan bentuk yang sama seperti manusia pada masa sekarang. Berdasarkan hasil penemuan para ahli, jenis Homo Sapiens yang ada di Indonesia adalah Homo Soloensis dan Homo Wajakensis. Homo Wajakensis berhasil ditemukan oleh Van Reictshotten pada 1889 di Wajak, Malang.

Secara umum, Homo Sapiens memiliki ciri yang lebih progresif dibandingkan Pithecanthropus. Secara khusus, ciri-ciri Homo Sapiens adalah:

1.    Volume otak bervariasi antara 1000-1450 cc,

2.    Otak besar dan otak kecil sudah berkembang (terutama pada bagian kulit otaknya),

3.    Memiliki tinggi badan sekitar 130-210 cm dengan berat badan rata-rata 30-150 kg,

4.    Tulang dahi dan bagian belakang tengkorak sudah membulat dan tinggi,

5.    Otot tengkuk mengalami penyusutan,

6.    Sudah berjalan dan berdiri tegak,

7.    Memiliki ciri-ciri yang lebih sempurna.

  


 

No comments:

Post a Comment

Kumpulan Lirik Lagu Daerah Kota Prabumulih | Lagu Sumatera Selatan ( Sumsel ) | Seinggok sepemunyian | Nanas Prabumulih | Cerite Lame | Ya Saman

SEINGGOK SEPEMUNYIAN Cipt    : Albani                  Voc     : Zulkuspa/Marisca Seinggok sepemunyian Janganlah kite b...

TOPIK POPULER