TELUK ALASKA
Data Identitas Novel
Judul Novel : Teluk Alaska
Penulis : Eka Aryani
Tahun Terbit : 2019
Pendahuluan
Eka Aryani, semakin marak dikenal publik atas
karyanya setelah menerbitkan Teluk Alaska pada 2019 lalu. Penulis muda ini
membuktikan bakatnya setelah mendapatkan penghargaan dari Ikatan Penerbit
Indonesia untuk kategori Book of the Year.
Siapakah penulis berbakat ini? Eka Aryani,
perempuan yang sudah berkecimpung di
dunia penulisan online sejak lama, sudah sering kali menuliskan buah pikiran
dan imajinasinya ke dalam berbagai novel.
Beberapa karyanya yang telah diterbitkan
dalam bentuk novel yakni My Protective Billionaire, Ketika Hujan Menangis dan
Teluk Alaska. Ada pula karya lain yang tidak kalah ramai dibaca jutaan pembaca
di platform Wattpad yakni Dandelion dan Teluk Alaska 2
Novel Teluk Alaska sejatinya telah
diterbitkan sejak 2019 lalu, dan masih begitu ramai oleh antusias para
penggemar hingga 2021. Bahkan 2021 seolah menjadi tahun penuh kebahagiaan bagi
Eka Aryani karena pertama kalinya novel best sellernya itu dilirik oleh MD
Entertainment.
Sebagai penulis, Eka Aryani juga aktif pada
media sosialnya terutama instagram dan tiktok, juga masih aktif menulis di
platform online yang membesarkan namanya. Selain itu, dirinya juga menjalankan
bisnis pribadinya di RebekaBeauty.Id.
Sinopsis
Teluk
Alaska, bercerita tentang Anastasia Mhysa seorang gadis pendiam yang tidak
memiliki kawan. Dirinya hanya hanya mampu bercerita pada buku diary berwarna
pink yang selalu menemaninya kemanapun
Namun,
tanpa seorang pun tahu sebenarnya gadis yang kerap dipanggil Ana ini juga
memiliki sebuah buku diary berwarna hitam tempat dia menuliskan semua
rahasianya. Di sekolah, Ana yang terus dirundung oleh Tasya dan Cindi pun
akhirnya memiliki teman, Bulan. Kehadiran bulan juga membawa pengaruh baik bagi
Ana dan membuat dirinya menjadi lebih ceria.
Disisi
lain Alister, memiliki geng yang seringkali merudung anak-anak lain termasuk
Ana. Meskipun memiliki nama yang sama dengan teman kecilnya dulu, namun sifat
Alister sekarang benar-benar berbeda dengan Alister yang ia kenal saat kecil.
Inilah yang membuat Ana berpikir mungkin dia memang bukan orang yang sama.
Ana
yang terus di bully oleh geng Alister dan juga Tasya tetap sabar dan berusaha
tenang, karena kini ada Bulan yang sering membantunya saat sedih. Tetapi, semua
tentang Alister cukup mengusik Ana, membuatnya bertanya-tanya apakah Alister
ini sama dengan Alister di masa kecilnya. Dari sini, Ana pun memutuskan untuk
mencari tahu tentang Alister
Alister
yang kasar, bahkan tidak segan-segan menyuruh orang-orang di kelas untuk tidak
menjadi kawan Ana. Entah mengapa segala hal yang ada pada Ana selalu membuat
dirinya kesal. Suatu hari Alister mendapati bahwa dia melihat Ana di luar
sekolah, kemudian Alister memutuskan untuk mengikutinya
Rupanya
Ana berhenti di sebuah pemakaman umum, dan menangis di depan batu nisan sang
ayah. Selama ini, tanpa dia sadari ternyata Ana selalu bercerita pada mendiang
ayahnya atas segala kesulitan yang dihadapi di sekolah
Kenyataan
bahwa Ana ternyata sosok rapuh yang hanya menguatkan diri di hadapannya membuat
perasaan Alister mencelos dan hancur. Dirinya merasa bahwa telah berlaku
berlebihan selama ini pada Ana. Hal ini juga yang memicu perubahan sikap
Alister pada Ana, dia jadi tidak merudung Ana lagi
Seiring
berjalannya waktu, Alister menemukan sebuah buku diary pink milik Ana dan
menyadari bahwa Ana adalah teman kecil yang selalu bersamanya dahulu. Hanan,
nama kecil Ana yang sering digunakan untuk memanggil gadis itu
Alister
pun merasa bahwa betapa keterlaluannya dia, hingga tidak menyadari kehadiran
kawan dekatnya itu. Alih-alih menyadari, dirinya justru bersikap jahat dan
terus menyakiti perasaan Ana
Disisi
lain, Ana yang telah sadar bahwa benar Alister adalah kawan lamanya yang telah
berubah sikapnya pun juga penasaran apa yang membuatnya begitu berbeda. Secara
berangsur-angsur keduanya menyadari dan menjadi jauh lebih terbuka satu sama
lain
Baik
Ana dan Alister, sama-sama mengetahui rahasia yang masing-masing. Alasan
dibalik perubahan sikap Alister yang sedikit banyak disebabkan karena
hubungannya dengan sang ayah yang tidak baik, juga rahasia yang telah Ana
simpan rapat-rapat selama ini
Dalam
sebuah diary hitamnya Ana menuliskan segala hal yang tak mampu ia ceritakan
pada orang lain. Tentang kondisi keluarganya pernah mengalami krisis, dan
alasan mengapa Ana tidak mampu menerima perasaan Alister
Ana
sadar bahwa dirinya merasa tak perlu menjalin hubungan, saat dokter saja tidak
mampu memberikannya kesempatan hidup lebih lama karena penyakitnya
Pada
akhirnya keputusan ada pada keduanya, sehingga bagaimana sikap Ana terhadap
Alister dan bagaimana keputusan Alister merupakan keputusan yang terbaik.
Bahkan ketika Alister sadar bahwa sosok perempuan rapuh di hadapannya itu tidak
memiliki banyak waktu lagi
Lantas,
bagaimana akhir kisah perjalanan keduanya? Apakah kedua lautan ini memutuskan
untuk saling membalikan punggung, atau justru menyatu?
Kelebihan
Jika kamu suka membaca novel romantis tentang
kehidupan remaja, tentunya sudah sangat familiar dengan Teluk Alaska. Novel ini
juga menjadi best seller di seluruh cabang Gramedia di Indonesia bukan tanpa
alasan
Novel Teluk Alaska memiliki cara tutur dan
pendekatan yang baik sebagai daya pikat utama, dan itulah yang menjadikan novel
ini alasan kenapa kamu wajib membacanya. Kendati ceritanya terkesan sepele dan
sederhana karena mengangkat latar kisah putih abu-abu
Akan tetapi cerita Teluk Alaska tidak hanya
sekedar kisah cinta monyet belaka. Eka Aryani selaku penulis kisah Alister dan
Ana memberikan pengemasan cerita yang baik, belum lagi ditambah bumbu-bumbu
kelucuan dan romantis yang sanggup mendebarkan hati para pembacanya
Mulai dari diksi dan gaya bahasa yang
dipaparkan dalam novel pun terasa begitu tepat, sehingga pembaca bisa merasakan
keresahan dan emosi yang sama dengan karakter Ana dan Alister. Banyak pembaca
juga mengaku ikut jatuh cinta pada karakter dua tokoh utama di novel ini
Dari segi alur cerita sebenarnya kisah cinta
keduanya cukup sederhana, mengangkat tema benci menjadi cinta yang dipadukan
dengan kenangan masa lalu membuat pasang surut hubungan Ana dan Alister menjadi
sedikit lebih kompleks
Eka Aryani, juga mampu mendeskripsikan dengan
baik bagaimana perubahan perasaan Alister terhadap Ana yang berawal dari rasa
tidak sukanya menjadi rasa kepedulian dan kemudian berubah menjadi cinta
Ada pula beberapa konflik tambahan yang
disajikan sebagai alasan utama sang karakter utama bersikap demikian juga masih
realistis dan believable. Hal ini merupakan poin sederhana namun sebenarnya
sangat penting sebagai pemicu sisi Alister yang menjadi kasar, dan sisi Ana
yang menjadi lebih pendiam
Kekurangan
Novel ini merupakan kisah remaja, sehingga
memang mengangkat alur yang sederhana. Akan tetapi dengan latar belakang
keluarga dan juga masa lalu dua karakter utamanya, sebenarnya masih bisa
dikembangkan lagi untuk membuat permasalahan terasa lebih kompleks
Penulis memang sudah memberikan kompleksitas
dari segi perasaan dan individual dua tokoh utamanya, akan tetapi dari tokoh
pendukung lainnya tidak begitu dijelaskan. Hubungan ayah dan anak dari sisi
Alister sebenarnya juga sangat menarik untuk lebih dikembangkan lagi
Bagi sebuah novel yang diadaptasi atau
dialihwahanakan mungkin akan menimbulkan perbedaan interpretasi dan gambaran
dalam beberapa bagian cerita
Misalnya bagi mereka yang sudah terlebih
dahulu membaca novelnya kemudian menonton seri nya akan merasakan penurunan
intensitas cerita karena para pembaca ini sudah memiliki gambaran terlebih
dahulu di benak mereka. Begitu juga sebaliknya
Hal ini dapat mempengaruhi penilaian pembaca
terhadap kualitas cerita di kedua media yang berbeda. Tapi ini juga merupakan
hal yang wajar, karena sering terjadi di hampir kebanyakan cerita yang
diadaptasi
Baik atau tidaknya sebuah karya memang
memiliki standar yang berbeda-beda bagi setiap orang, dan hal ini adalah
relatif. Namun secara keseluruhan, Teluk Alaska ini juga memiliki banyak alasan
mengapa novel ini begitu dicintai
Penutup
Eka Aryani tidak lupa membubuhkan pesan moral
dan nilai kehidupan yang secara tidak langsung dia siratkan ke dalam karyanya
ini. Melalui dua karakter utama ini kita bisa mendapatkan contoh moral yang
baik dan mampu menjadi inspirasi
Dari karakter Ana kita paham bahwa kehidupan
memang tidak selalu mudah. Ana yang mengalami banyak lika-liku permasalahan
yang terjadi pada dirinya dan keluarganya mampu bertahan meskipun harus susah
payah
Ana dan ibunya mengajarkan kita untuk pantang
menyerah, mereka berjuang untuk bangkit lagi, membangun ekonomi keluarga supaya
stabil setelah mengalami krisis besar. Selain itu ibunya sebagai satu-satunya
orang terdekat Ana dan sebagai orang tua tunggal selalu memberikan kehangatan,
kebaikan dan dukungan yang membuat Ana mampu bertahan
Bahkan meskipun di sekolah Ana juga mengalami
penindasan, namun setidaknya Ana memiliki ibu tempat dia berpulang dan
merasakan kenyamanan lagi. Hubungan harmonis antara Ana dan ibunya ini
memberikan banyak pesan pada kita, bahwa sekecil apapun sebuah dukungan dan
motivasi mampu berperan besar bagi seseorang
Ini juga yang membentuk kepribadian Ana,
sebagai gadis yang baik dan sabar. Dirinya sendiri seringkali mengalami
penindasan dan diperlakukan tidak baik oleh geng Alister, namun hal tersebut
tidak membuat Ana menjadi marah bahkan dendam
Meskipun seringkali Ana merasakan kesedihan
yang dia pendam sendiri, akan tetapi gadis rapuh itu tidak ingin menunjukan
sisi rapuh dirinya hanya untuk mendapatkan rasa iba orang lain. Dari sini kita
mampu belajar bahwa kekurangan dan kelemahan bukanlah alasan untuk kita menjadi
lemah dan merasa rendah diri
Sebaliknya Ana justru selalu sabar dan
tersenyum, yang membuat geng pembully merasa semakin geram. Ana juga tidak
pernah melawan, karena dia sadar bahwa tidak ada gunanya membalas dengan emosi
dan kemarahan
Disisi lain ada bulan sebagai sosok paling
berpengaruh dalam hidup Ana. Sebagai kawan baik, Bulan memberikan contoh bahwa
sudah seharusnya kita saling mendukung dan membantu teman, disaat yang senang
maupun susah
Melalui karakter Alister, sang penulis seolah
ingin menyampaikan bahwa ada kalanya manusia merasakan penyesalan, kemarahan,
salah mengambil sikap dan memaafkan. Alister digambarkan menjadi sosok yang
kasar, pemarah dan suka merundung orang yang dianggap lemah
Semata-mata karena dirinya sendiri tidak
mampu melampiaskan emosi dan jujur terhadap perasaannya terkait masalah yang
dialami keluarganya. Sama halnya dengan Ana, hubungan tidak baik Alister dan
ayahnya membuat dirinya sendiri menjadi sosok yang membenci dunia
Alister bertahun-tahun merasakan kepalsuan
dengan hidup sebagai sosok yang bahagia diatas penderitaan orang lain. Bahwa
kepuasan dan pengakuan atas keberadaannya yang dia dapatkan dari merudung orang
lain adalah sebuah kebahagiaan
Sampai saat dirinya bertemu Ana yang mampu
membolak-balikan perasaan hatinya. Membuat Alister menyadari bahwa masih ada
lembaran putih untuk hidupnya. Dari Alister kita belajar bahwa manusia wajar
melakukan kesalahan dan menyesal
Bahwa kita perlu memaafkan diri sendiri dan
orang lain, untuk bisa move on menjadi pribadi yang lebih baik. Setelah
menyadarinya maka kita juga belajar introspeksi diri dengan tidak melakukan
perbuatan yang sama lagi
Alister juga memberikan gambaran kepada
pembaca bahwa ada kalanya manusia berbuat salah, namun yang terpenting adalah
bagaimana kita mampu memaafkan dan berubah
Selain itu ada pula berbagai penyimpangan
moral yang diceritakan di novel ini sebagai bentuk sisi kelam Alister yang
diharapkan untuk tidak dicontoh oleh pembaca. Sebab hal tersebut juga akan
merugikan orang lain dan menuai kebencian yang hanya berujung buruk
Berdasarkan karakter yang ada pada novel
Teluk Alaska, kita mempelajari nilai kehidupan dan moral yang perlu ditanamkan.
Dari kisahnya kita mendapatkan pelajaran. Melalui romansa dan konfliknya kita
mampu berkaca, mana hal yang tepat untuk diterapkan
Eka Aryani menyampaikan pendapatnya mengenai
konsep hubungan, yang harapannya selain dapat menghibur, juga bisa memberikan
pelajaran. Tentang bagaimana jadinya, saat dua orang yang begitu berbeda
bertemu dalam situasi yang sulit. Maka, hanya ada dua pilihan, untuk berpisah
supaya tidak saling menyakiti, atau menyatu untuk saling menguatkan. Bagaimana
pendapatmu?