UMAR BIN KHATTAB
Umar bin Khattab mungkin namanya
sudah tidak asing lagi terdengar di telinga, terutama bagi para umat muslim.
Beliau dikenal sebagai pemimpin ketiga dari umat Islam setelah Rasulullah SAW
dan Abu Bakar Ash-Shiddiq. Dirinya diketahui memiliki kecerdasan ilmu yang
tidak perlu diragukan lagi. Sebelum masuk masuk Islam Umar bin Khattab juga
menjadi orang terhormat dan ditakuti oleh masyarakat Quraisy. Hingga setelah
masuk Islam kedudukannya pun semakin tinggi. Umar bin Khattab menjadi khalifah
kedua setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq. Julukan beliau selanjutnya adalah
sebagai pemimpin orang-orang beriman atau disebut sebagai Amirul
Mukminin.
Kisah Umar Bin Khattab Masuk Islam dan
Menjadi Khalifah
Nabi Muhammad SAW memberikan julukan Umar bin Khattab dengan sebutan Al-Faruq
yang artinya pembeda. Umar mampu membenakan kebenaran dan kebatilan. Gelar Umar
bin Khattab lainnya adalah Amirul Mukminin yang berarti pemimpin orang-orang
beriman.
Umar bin Khattab terkenal sebagai sosok yang keras dan pemberani. Bahkan
sebelum masuk Islam, Umar sangat menentang Nabi Muhammad. Dia ditakuti kaum
Muslimin karena kerap menyiksa pengikut Rasulullah.
Pada suatu hari, amarah Umar pun pecah. Dengan gagah berani, Umar membawa
pedang hendak membunuh Rasulullah. Namun, di perjalanan dia justru bertemu
Nu'aim bin Abdillah yang memberi tahu bahwa adik Umar, Fathimah telah masuk
Islam.
Umar
pun berbalik dan bergegas menemui adiknya dengan emosi yang membuncah. Di depan
rumah, Umar justru mendengar Fathimah dan suaminya membaca Alquran.
Umar menampar Fathimah. Sang adik lantas tersungkur dan menangis. Umar pun
melihat bacaan Alquran yang sedang dibaca adiknya. Dia tersentuh dengan bacaan
surat Taha itu. Hatinya pun luluh.
Seketika Umar ingin bertemu Muhammad.
"Tunjukkan aku keberadaan Muhammad," kata Umar, seperti dikutip dari
Kisah-Kisah Inspiratif Sahabat Nabi karya Muhammad Nasrulloh.
Kali ini, Umar tak ingin membunuh Nabi Muhammad melainkan hendak masuk Islam.
Umar menuju Darul Arqam, tempat Nabi Muhammad berkumpul dengan para sahabat.
Saat Umar datang, para sahabat panik dan takut Umar bakal menyerang. namun,
Rasulullah justru membukakan pintu untuk Umar.
"Apa yang membawamu datang kemari wahai Umar?" tanya Rasulullah.
Umar
pun menjawab dia beriman kepada Allah. Umar pun mengucapkan kalimat syahadat.
Rasulullah dan para sahabat menyambut bahagia keislaman Umar dengan bertakbir.
Setelah Umar masuk Islam, Umar menyarankan Rasulullah agar tak lagi menyiarkan
Islam dengan sembunyi-sembunyi. Rasulullah dan para sahabat mulai berdakwah
dengan terang-terangan. Pengikut Nabi Muhammad pun semakin berkembang.
Umar juga orang yang paling terdepan membela dan melindungi Nabi Muhammad. Umar
selalu setia berada di sisi Rasulullah. Dia ikut dalam setiap peperangan. Umar
bahkan disebut sebagai sahabat utama Nabi Muhammad setelah Abu Bakar.
Saat Rasulullah meninggal, Umar merupakan salah satu orang yang paling
terpukul. Umar dan sahabat nabi lainnya bertekad melanjutkan perjuangan sang
Baginda. Ketika itu Abu Bakar ditunjuk menjadi khalifah dan Umar dipercaya
menjadi salah satu penasihatnya.
Setelah Abu Bakar meninggal, Umar pun ditunjuk menjadi khalifah kedua. Di bawah
pimpinan Umar, Islam semakin berkembang pesat. Umar mampu mengambil alih
Mesopotamia, sebagian Persia dari Kekaisaran Sassanid. Umar juga juga mengambil
alih Mesir, Palestina, Suriah, Afrika Utara, dan Armenia dari Kekaisaran Romawi
Umar juga banyak mengubah tatanan pemerintahan. Umar mulai melakukan sensus dan
mulai menghitung penanggalan Islam saat peristiwa Hijrah. Inilah asal usul nama
tahun Hijriah.
Umar bin Khattab meninggal dunia karena dibunuh oleh Abu Lukluk saat akan
menjadi imam salat Subuh. Setelah Umar meninggal dunia, posisi khalifah
diduduki oleh Utsman bin Affan.
Kematian
Umar bin Khattab diketahui meninggal setelah dibunuh saat menjadi imam salat Subuh oleh seorang budak Persia bernama Abu Lulu'a Fairus dengan luka yang sangat parah. Umar ditikam menggunakan pisau sebanyak 6 kali. Kemudian setelah itu Umar dibawa pulang ke rumahnya dengan kondisi tak sadarkan diri dan darah yang mengalir dari tubuhnya. Para sahabat kemudian mencoba membangunkannya dengan waktu salat yang diingatkan kepadanya. Umar pun seketika terbangun dan salat. Setelah itu dirinya bertanya siapa orang yang telah menikamnya.
Para sahabatnya pun menjawab dan
setelah itu Umar merasa bersyukur bahwa bukan ia dibunuh bukan oleh orang yang
beriman melainkan orang yang bahkan tak bersujud kepada Allah SWT dan kemudian
ia meninggal. Kisah Umar bin Khattab sebagai pemimpin
Umar dipilih menjadi khalifah kedua setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq wafat pada sekitar tahun 634 M. Kekaisaran terbesar di dunia yakni Romawi dan Persia berhasil ditaklukan oleh umat Islam pada masa Umar memimpin. Sesuai janji Allah bahwa Romawi dan Persia dapat ditaklukan meskipun umat Islam kalah dalam jumlah pasukan dan persenjataan. Umar bin Khattab merupakan salah satu sahabat nabi yang menjadi khalifah kedua. Karakter yang keras sangat melekat pada diri Umar, namun beliau tetap memiliki sisi lemah lembut dan baik terhadap sesamanya. Sifat kasar yang dimilikinya juga hanya akan dikeluarkan saat beliau menghadapi musuh Islam dan san membela ajaran Allah SWT. Maka dari itu ia dikenal sebagai pemimpin yang baik dan adil.
Nasihat emas Umar bin Khattab Islam menjadi berkembang semakin pesat pada masa kepemimpinan Umar hingga tersebar ke mana-mana. Meskipun beliau sudah meninggal namun ternyata nasihat-nasihatnya masih terus ada dan terabadikan bahkan sampai sekarang. Berikut ini nasihat-nasihat emas dari Umar bin Khattab yang dapat direnungkan dan diamalkan dalam hidup.
1. Aku tidak khawatir doaku tidak dikabulkan, tapi yang aku takutkan aku tidak diberikan hidayah lagi untuk berdoa.
2. Aku tidak mempedulikan atas keadaan susah atau senang karena aku tidak tahu manakan diantara keduanya yang lebih baik untukku.
3. Sesungguhnya kita adalah kaum yang dimuliakan oleh Allah dengan Islam, maka janganlah kita mencari kemulian dengan selainnya.
4. Orang yang mencintai sesuatu, dia akan menyibukan diri dengan apa yang dicintainya.
5. Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rizki yang lebih baik daripada sabar.
6. Barangsiapa yang menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan dijaga.
7. Jika engkau menemukan cela pada seseorang dan engkah hendak mencacinya, maka cacilah dirimu terlebih dahulu karena celamu lebih banyak darinya.
8. Bila engkau hendak memuji seseorang, pujilah Allah karena tidak ada seorang manusia pun yang lebih banyak memberi kepadamu dan lebih santun lembut kepadamu selain Allah.
9. Bila engkau bersiap-siap untuk sesuatu, maka bersiaplah untuk mati. Karena jika engkau tidak siap untuk mati, engkau akan rugi.
10. Tidak ada artinya
Islam tanpa jamaah dan tidak ada artinya jamaah tanpa pemimpin dan tidak ada
artinya pemimpin tanpa ketaatan.
No comments:
Post a Comment