Pengertian Hadits Menurut Bahasa dan Istilah Serta
Tingkatannya dalam Islam
Sebagai sumber hukum kedua setelah Alquran,
hadits mengandung banyak ketentuan dan pembelajaran bagi umat Islam. Namun,
sebelum membahas hal itu, perlu diketahui pengertian hadits menurut bahasa
dan istilah terlebih dahulu.
Secara bahasa, hadits artinya
sesuatu yang baru, dekat, atau singkat. Mengutip buku Pengantar Studi Ilmu
Hadits karya Syaikh Manna al-Qaththan, hadits juga bisa berarti sesuatu
yang diberitakan, diperbincangkan, dan dipindahkan dari seorang kepada orang
lain.
Secara istilah, hadits adalah hal-hal yang datang
dari Rasulullah SAW, baik berupa ucapan, perbuatan, ataupun pengakuan. Hadits
dapat menjadi penjelas bagi ayat Alquran yang bersifat global.
Selain itu, hadits juga bisa melengkapi perintah
Allah yang tercantum dalam Alquran. Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan
tentang hadits lengkap dengan fungsi dan tingkatannya dalam Islam.
Kedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan hadits sebagai sumber hukum kedua, telah
dijelaskan dalam beberapa ayat Alquran. Dalam surat Al-Hasyr ayat 7, Allah Swt
berfirman:
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah
dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah…”
(QS. Al Hasyr: 7)".
Ayat tersebut menekankan bahwa umat Islam harus
mengikuti hal-hal yang disampaikan Rasulullah SAW melalui haditsnya. Umat Islam
harus menjadikan perilaku Rasulullah sebagai suri tauladan dalam menjalani
kehidupan mereka.
Dikutip dari jurnal Fungsi Hadits Terhadap
Alquran karya Hamdani Khairul Fikri, ada sejumlah fungsi hadits
yang perlu diketahui umat Islam, yakni sebagai berikut:
- Memperjelas
isi Alquran (bayan taqrir)
- Menafsirkan
isi Alquran (bayan tafsir)
- Mengkhususkan
yang bermakna umum (takhshish Al-’am)
- Mengganti
hukum yang telah lewat keberlakuannya (bayan tabdila)
Tingkatan Hadits
Berdasarkan kualitas sanad dan perawinya, hadits
dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan yakni shahih, hasan, dan dhaif.
Berikut penjelasannya:
1. Hadits Shahih
Mengutip buku Al-Qur'an Hadits Madrasah Aliyah
Kelas X, hadits shahih adalah hadits musnad yang bersambung sanadnya,
dinukil oleh seorang yang adil dan dabit hingga akhir sanadnya, tanpa ada
kejanggalan dan cacat.
Hukum memakai hadits sahih adalah wajib,
sebagaimana disepakati oleh ahli hadits dan para fuqaha. Sebab, hadits sahih
merupakan salah satu sumber hukum syariat, sehingga tidak ada alasan untuk
mengingkarinya.
2. Hadits Hasan
Abu Isa at-Tirmidzi mengartikan hadits hasan
sebagai hadits yang dalam sanadnya tidak terdapat orang yang tertuduh bohong,
haditsnya tidak janggal, serta diriwayatkan tidak hanya dalam satu jalur
rawian.
3. Hadits Dhaif
Hadits dhaif adalah sabda Rasulullah yang tidak
memenuhi syarat diterimanya suatu hadits dikarenakan hilangnya salah satu dari
beberapa syarat yang ada. Hadits jenis ini tingkatannya paling lemah di antara
jenis hadits lain.
No comments:
Post a Comment