KISAH SEMUT DAN BELALANG
Meski panas yang terik dan hujan yang turun membasahi tanah dan tubuhnya ia tetap bekerja dengan giat agar nanti saat musim dingin tiba semut bisa memiliki persediaan makanan yang cukup untuk bertahan hidup. Melihat hal ini si belalang menegur semut dan berkata,”Hey, Semut. Kenapa kau begitu rajin mengumpulkan makanan tanpa henti?”. Kemudian dijawab oleh semut,”Aku harus mengumpulkan banyak makanan agar saat musim dingin nanti tidak mati karena kelaparan”.
Mendengar jawaban si semut, belalang pun terbawa terbahak-bahak, katanya,”Hahahahaha kenapa repot sekali? Musim dingin masih lama!” Belalang pun berlalu sambil memakan daun yang jadi makanannya. Semut tetap bekerja dengan keras dan giat mengumpulkan makanan yang banyak, sementara sepanjang musim panas dan musim selanjutnya belalang tetap bermalas-malasan dan tidak mengumpulkan makanan untuk musim dingin di mana persediaan makanan nantinya akan sulit untuk dicari.
Sampai akhirnya musim dingin datang dan ternyata berlangsung lebih lama dibandingkan sebelumnya. Belalang pun hampir mati karena tidak punya cadangan makanan yang cukup dan minta makanan kepada semut. Semut yang baik hati tidak tega melihat belalang yang kelaparan dan mau berbagi makanan dengannya.
Pelajaran moral yang bisa diambil dari cerita pendek anak anak di atas adalah bahwa agar tidak susah nanti di waktu yang akan datang, seseorang tidak boleh bermalas-malasan. Pekerjaan yang dilakukan sedikit demi sedikit namun dikerjakan terus-terusan akan membuahkan hasil yang memuaskan dibandingkan dengan menunda pekerjaan karena merasa masih punya waktu yang banyak.
Penting untuk tidak menunda pekerjaan karena kita tidak tahu hal apa yang akan terjadi di masa depan. Pada cerita di atas, musim dingin yang datang lebih panjang dari biasanya adalah kejadian tidak terduga dan si belalang tidak bisa mengantisipasinya karena ia malas mengumpulkan makanan sejak awal.
No comments:
Post a Comment