TARI TANGGAI
Tari Tanggai adalah
pertunjukan tari tradisional asal Palembang, Sumatera Selatan. Biasanya,
formasi gerakan Tari tanggai harus dimainkan dalam angka ganjil, dan tidak
boleh lebih dari sembilan orang
2. Sejarah Tari Tangai
tari tanggai muncul saat tari Gending Sriwijaya dilarang ditampilkan setelah meletusnya pemberiontakan G 30 S PKI antara tahun 1965-1969. HAl ini karena Nungcik AR, selaku pencipta syair disinyalir sebagai anggota Lembaga Kebudayaan daerah (LEKRA) underbow PKI. Untuk memenuhi kebutuhan tari sambut di kala itu, dibuatlah Tari Persembahan yang disebut dengan tari Tepak dengan menggunakan gerakan dan pola lantai Tari Gending Sriwijaya (TGS) dan diiirngi dengan musik intrumentalia yang berjudul Enam Saudara (versi lain Sembilan Saudara). Lama-kelamaan, Tari Tepak yang juga digunakan dalam kegiatan seremonial pemerintahan dan resepsi disebut dengan Tari Tanggai.
3. Makna Tari Tanggai
Tari tanggai menggambarkan keramahan, dan rasa hormat masyarakat Palembang atas kehadiran sang tamu, dan dalam tari ini tersirat sebuah makna ucapan selamat datang dari orang yang mempunyai acara kepada para tamu.
4. Musik Pengiring
Musik pengiring di dalam
tari tanggai merupakan sebuah musik yang menggabungkan sebuah instrumental yang
digarap oleh komponis dan sekaligus diiringi oleh beberapa gendang dan satu
buah gong yang berperan sebagai ritem/ritme.
·
Accordion
·
Biola
·
Gendang
·
Gong.
6. Gerakan Tari Tanggai
Adapun sturktur gerakan tari adalah
sebagai berikut:
·
Gerakan
tari awal
·
Gerak
masuk posisi sembah
·
Gerak
Borobudur hormat
· Gerak Sembah berdiri
·
Jalan
keset
·
Kecubung
berdiri bawa kanan
·
Kecubung
bawah kiri
·
Kecubung
berdiri atas kanan
·
Kecubung
atas kiri
·
Ukur
benang.
·
Gerak
tari pokok
·
Tutur
sabda
·
Sembah
duduk
·
Tabur
bunga duduk kanan dan kiri
·
Memohon
duduk kanan
·
Kecubung
duduk kanan dan kiri
·
Stupa
kanan dan kiri
·
Tutur
sabda
·
Borobudur
·
Ulur
benang.
·
Gerakan
tari akhir
·
Tolak
bala berdiri kanan dan kiri
·
Nyumping
berdiri kanan dan kiri
·
Mendengar
berdiri kanan dan kiri
·
Tumpang
tali/ulur benang berdiri kanan dankiri
·
Sembah
berdiri
·
Borobudur
berdiri
·
Borobudur
hormat.
7. Tujuan Pertunjukan Tari
Tanggai
a. Hiburan
Tari tanggai selalu di
tampilkan setiap acara adat, baik secara resmi maupun tidak resmi.[2] Dalam hal
ini bagi para penari, tari tanggai mempunyai kenikmatan tersendiri bagi mereka
sendiri dan secara tidak langsung dapat menghibur diri para tamu yang datang.
b. Simbol Kehormatan
Salah satu penari harus
ada yang menjadi primadona dan akan membawa tepak yang berisikan sekapur sirih
yang merupakan sombol kehormatan. Sedangkan tamu kehormatan di berikan sekapur
sirih sebagai simbol bahwa masyarakat Palembang siap menerima tamu tersebut.
Penari tersebut membawa kapur sirih jadi dan sirih tak jadi.Sirih jadi adalah
sirih yang sudah di ramu, sedangkan Sirih tak jadi adalah yang akan di ramu
oleh tamu itu sendiri.
c. Pendidikan
Tari Tanggai selain memiliki unsur hiburan, Tari tanggai juga memiliki unsur pendidikannya (pengetahuan), khususnya dalam bidang seni tari.
No comments:
Post a Comment