google.com, pub-7319946092747683, DIRECT, f08c47fec0942fa0 kreasi-undangan.blogspot.com: MAKALAH DIKSI DAN KATA - Bahasa Indonesia

Thursday, October 27, 2022

MAKALAH DIKSI DAN KATA - Bahasa Indonesia

 BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1  Latar belakang

Memang harus diakui, kecenderungan orang semakin mengesampingkan kepentingannya penggunaan bahasa, terutama dalam tata cara pemilihan kata atau diksi. Terkadang kitapun tidak mengetahui pentingnya penguasaan Bahasa Indonesia yang baik dan yang benar, sehingga Ketika kita berbahasa lisan maupun tulisan sering mengalami kesalahan dalam penggunaan kata, frasa, paragraf, dan wacana.

Agar tercipta suatu komunikasi yang efektif dan efisien, pemahaman yang baik ihwal penggunaan diksi atau pemilihan kata dirasakan sangat penting, bahkan mungkin vital, terumata untuk menghindari kesalahpahaman dalam berkomunikasi.

Diksi atau pilihan kata dalam praktik berbahasa sesungguhnya mempersoalkan kesanggupan sebuah kata dapat juga frasa atau kelompok kata untuk menimbulkan gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengarnya.

Pemilihan kata yang tepat merupakan syarat pendukung dan penentu keberhasilan dalam berkomunikasi. Pilihan kata atau diksi bukan hanya soal pilih-memilih, melainkan lebih mencakup bagaimana efek kata tersebut terhadap  makna dan informasi yang ingin disampaikan. Pemilihan kata tidak hanya digunakan dalam berkomunikasi namun juga digunakan dalam Bahasa tulis (jurnalistik). Dalam Bahasa tulis pilihan kata (diksi) mempengaruhi pembaca mengerti atau tidak dengan kata yang kita pilih.

Dalam makalah ini, penulis berusaha menjelaskan mengenai diksi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam segi makna dan relasi, gaya Bahasa, ungkapan kata, kajian, kata popular dan kata serapan. 

1.2  Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang akan dibahas sebagai berikut :

1.    Bagaimana membuat contoh kata

2.    Perbedaan kata lekikal dan gramatikal

3.    Perbedaan sinonim, antonim dan homograf

4.    Apa itu kata uum dan kata khusus

 

1.3  Tujuan Pembahaan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, penelitian ini bertujuan untuk :

1.    Untuk mengetahui apa itu kata

2.    Untuk  mengetahui apa itu lekikal dan gramatikal

3.    Untuk mengetahui apa itu sinonim, antoni dan homograf

4.    Untuk mengetahui apa itu kata umum dan kata khusus

 

BAB II

KAJIAN TEORI/TINJAUAN PUSTAKA

 

2.1  Membuat Contoh Kata

2.1.1 Contoh kalimat dari kata - kata diksi menggunakan unsur - unsur kalimat lengkap

1.    Sidik tidak mau lagi mendengarkan kata-kata temannya yang sudah terbukti suka membual. Ia mengacuhkan janji-janji yang diobral temannya itu dan menganggapnya angin lalu.

(Sidik tidak mau lagi mendengarkan kata-kata temannya yang sudah terbukti suka membual. Ia mengabaikan janji-janji yang diobral temannya itu dan menganggapnya angin lalu.)

2.       Pingkan sangat senang mendengar kabar itu dan ia berkilah kepada teman-temannya dengan   bangga "Ternyata saya lulus".
(Pingkan sangat senang mendengar kabar itu dan ia berkata kepada teman-temannya dengan bangga "Ternyata saya lulus".)

3.        Polisi telah berhasil menangkap pelaku pengrusakan gedung sekolah itu.
(Polisi telah berhasil menangkap pelaku perusakan gedung sekolah itu.) 

4.        Atas kemudahan yang telah saya terima, saya sampaikan terima kasih.

(Atas kemudahan yang telah saya terima, saya haturkan terima kasih.)

Jika dilihat konteksnya, dalam kalimat (1) itu kata mengabaikan lebih tepat dari pada mengacuhkan yang berarti 'memperhatikan', pada kalimat (2) kata berkata lebih tepat daripada berkilah yang maknanya 'berdalih', pada kalimat (3) Kata pengrusakan bukanlah kata yang berbentuk secara benar. Bentuk yang benar adalah perusakan dan pada dasarnya kalimat (4) cukup takzim sehingga kita perlu menggunakan kata haturkan, misalnya untuk menggantikan kata sampaikan.

2.1.2  Pola Kalimat

Pola kalimat dasar sekurang - kurangnya terdiri atas subjek (S) dan predikat (P). Pola kalimat dasar mempunyai ciri - ciri :

(1) Berupa kalimat tunggal (satu S, satu P, satu O,satu pel satu K)

(2) Sekurang - kurangnya terdiri dari satu subjek (S) dan satu predikat (P).

(3) Selalu diawali dengan subjek

(4) Berbentuk kalimat aktif

(5) Unsur tersebut ada yang berupa kata dan ada yang berupa frasa

(6) Dapat dikembangkan menjadi kalimat luas dengan memperluas subjek, predikat, objek, dan keterangan. 

Kalimat dasar tersebut dapat dikembangkan menjadi bermacam - macam kalimat yang tidak terbatas jumlahnya. Kalimat dasar tersebut dapat dijadikan kalimat luas dengan menambah keterangan - keterangan pada subjek, predikat, atau objek, sesuai dengan keperluan. Namun, unsur - unsur dasar tersebut harus terungkap secara eksplisit (jelas).

2.1.3   Macam - macam Kalimat :

1.       Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya mempunyai satu pola kalimat, yaitu hanya memiliki satu subjek dan satu predikat, serta satu keterangan (jika perlu).

2.   Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk ini terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Cara membedakan anak kalimat dan induk kalimat yaitu dengan melihat letak konjungsi. Induk kalimat tidak memuat konjungsi di dalamnya, konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat. Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya.Jenis-jenis kalimat majemuk adalah:                   

o     Kalimat Majemuk Setara

o     Kalimat Majemuk Rapatan

o     Kalimat Majemuk Bertingkat

o     Kalimat Majemuk Campuran 

a.    Kalimat Majemuk Setara

Kalimat majemuk setara yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya sejajar atau sederajat.

Berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk setara terdiri dari lima macam, yakni:

 

Jenis

Konjungsi

penggabungan                        

dan

penguatan/Penegasan

bahkan

pemilihan

atau

berlawanan

sedangkan

urutan waktu

kemudian, lalu, lantas

 

Contoh:

1.    Juminten pergi ke pasar. (kalimat tunggal 1)

2.    Ragil berangkat ke bengkel. (kalimat tunggal 2)

1.    Juminten pergi ke pasar sedangkan Ragil berangkat ke bengkel. (kalimat majemuk)

2.    Ragil berangkat ke bengkel sedangkan Juminten pergi ke pasar. (kalimat majemuk)

 

b.    Kalimat majemuk rapatan

Kalimat majemuk rapatan yaitu gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek, predikat atau objeknya sama,maka bagian yang sama hanya disebutkan sekali.

Contoh:

Pekerjaannya hanya makan. (kalimat tunggal 1)

       Pekerjaannya hanya tidur. (kalimat tunggal 2)

       Pekerjaannya hanya merokok. (kalimat tunggal 3)

       Pekerjaannya hanya makan, tidur, dan merokok. (kalimat majemuk rapatan)

 

c.    Kalimat majemuk bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat timbul akibat perluasan pola yang terdapat pada induk kalimat.
Berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk bertingkat terdiri dari sepuluh macam, yaitu:

 

Jenis

konjungsi

syarat                                       

jika, kalau, manakala, andaikata, asal(kan)

tujuan

agar, supaya, biar

perlawanan (konsesif)

walaupun, kendati(pun), biarpun

penyebaban

sebab, karena, oleh karena

pengakibatan

maka, sehingga

cara

dengan, tanpa

alat

dengan, tanpa

perbandingan

seperti, bagaikan, alih-alih

penjelasan

bahwa

kenyataan

padahal

 

 

Contoh:

Kemarin ayah mencuci motor. (induk kalimat)

Ketika matahari berada di ufuk timur. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu)

Ketika matahari berada di ufuk timur, ayah mencuci motor. (kalimat majemuk bertingkat 1)

Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur. (kalimat majemuk bertingkat 2)

d.    Kalimat majemuk campuran

Kalimat majemuk campuran yaitu gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Sekurang-kurangnya terdiri dari tiga kalimat.

Contoh:

Toni bermain dengan Kevin. (kalimat tunggal 1) Rina membaca buku di kamar kemarin. (kalimat tunggal 2, induk kalimat) Ketika aku datang ke rumahnya. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu)

Toni bermain dengan Kevin, dan Rina membaca buku di kamar, ketika aku datang ke rumahnya. (kalimat majemuk campuran) 

2.2  Membedakan Kata Leksikal dan Gramatikal

2.2.1 Kalimat Leksikal dan contoh kalimat leksikal

Pengertian dari makna leksikal adalah makna yang didasarkan pada kata yang sesungguhnya (makna sebenarnya), dan memiliki sifat tetap yang berarti tidak berhubungan dengan konteks kalimatnya. Makna ini sendiri dapat ditemui pada kamus, karena sifatnya yang tetap dan asli, tanpa adanya pemaknaan atau interpertasi khusus. Sementara berlandaskan pada KBBI leksikal adalah yang berhubungan dengan leksem, kata dan kosakata. Bila dilihat secara mendalam, makna leksikal merupakan makna yang tergolong dalam konotasi dan denotasi. Agar lebih jelas mengenai jenis kalimat ini berikut contoh dari leksikal.

Contoh Kalimat

o    Dhani mencium bau sampah busuk di dekat tempat pembuangan sampah. (leksikal)

o    Dhani tidak mandi selama satu minggu, hingga badannya bau sampah busuk. (bukan leksikal)

o    Rudi sedang mengolah daging dan membanting tulang sapi untuk persiapan hari raya Idul Fitri. (leksikal)

o    Rudi membanting tulang demi keluarganya yang ada di desa. (bukan leksikal)

2.2.2 Kalimat Gramatikal dan Contoh Kalimat Gramatikal

Pengertian dari makna gramatikal adalah makna yang ada disebabkan adanya aktivitas gramatikal berupa reduplikasi, modifikasi, afiksasi atau transformasi wujud kata seperti read berubah menjadi reading.

Dan berdasarkan KBBI gramatikal adalah sesuai dengan tata bahasa, yang mana makna didalamnya terjadi aktivitas derivasi (afiksasi), penggandaan (reduplikasi) dan kalimatisasi (komposisi).

Kalimat jenis ini adalah makna yang berubah yang beradaptasi dengan konteks dimana kata tersebut beradaptasi sesuai dengan kondisi, waktu latar tempat dan lingkungan.Makna gramatikal didapat karena adanya aktivitas derivasional dan infleksional. Selain itu makna ini juga bergantung dengan struktur kalimat, maka dari itu makna ini kerap kali dinamakan makna struktural.Secara garis besar arti dari makna gramatikal berubah, karena dalam makna ini terjadi aktivitas pemajemukan, pengulangan dan pengimbuhan.

Contoh Kalimat Gramatikal

Ibu guru, keibuan, ibu-ibu (makna gramatikal) contoh:

·         Wanita yang berpapasan denganku di gerbang sekolah tadi pagi ternyata ibu guru baru kami.

·         Walaupun sudah melahirkan dua anak, sikap keibuannya sedikitpun tak tampak.

·         Hari ini di puskesmas terlihat ramai dengan kehadiran ibu-ibu PKK.

Perbedaan makna leksikal dan gramatikal

Berdasarkan penjelasan tentang pengertian di atas, terdapat perbedaan dari kedua kalimat atau makna tersebut, antara lain:

·       Makna leksikal merupakan makna yang tidak berubah atau makna asli, sementara makna gramatikal adalah makna yang berubah berdasarkan konteks.

·        Makna gramatikal berhubungan dengan kata yang mengikuti, sementara makna leksikal independen atau berdiri sendiri.

·   Makna leksikal memiliki sifat konsisten, sementara makna gramatikal dapat berganti berdasarkan cara gramatikalnya.

 

2.3  Membedakan Sinonim, Antonim dan Homograf

2.3.1  Pengertian Sinonim (Persamaan Kata) dan contohnya

Sinonim adalah kata-kata yang memiliki bentuk yang berbeda, seperti tulisan maupun pelafalan, namun kata-kata tersebut memiliki makna yang mirip atau sama. Sinonim sering disebut juga dengan persamaan kata atau padanan kata.

Contoh Sinomin dan Contoh Kalimat Sinonim

Contoh Sinonim

Perhatikan daftar kata umum dan sinonim atau persamaan katanya:

  • Bohong = Dusta
  • Binatang = Hewan = Fauna
  • Baju = Pakaian
  • Alami = Tradisional
  • Indah = Bagus
  • Kesal = Marah
  • Mendengarkan = Menyimak
  • Wanita = Perempuan = Betina
  • Mudah = Gampang
  • Sulit = Sukar
  • Kosong = Tidak berisi
  • Menyukai = Menyenangi
  • Meminta = Memohon
  • Lemah = Tidak berdaya
  • Kebut = Kencang
  • Tumbuhan = Flora
  • Mudah = Gampang
  • Memohon = Meminta
  • Sulit = Sukar
  • Pendek = Rendah
  • Lunak = Lembek
  • Pelit = Kikir

Contoh Kalimat Sinonim

Perhatikan contoh kalimat berikut ini:

  1. Hari ini aku sangat gembira.
    Hari ini aku sangat senang.
    Kata Gembira dan Senang merupakan sinonim atau persamaan kata
  2. Alda adalah murid yang cerdas.
    Rima adalah murid yang pintar.
    Nada adalah murid yang pandai.
    Kata CerdasPintar dan Pandai merupakan sinomin atau persamaan kata.
  3. Aku melihat konser BTS bersama teman-temanku di Jakarta.
    Aku menonton konser BTS bersama teman-temanku di Jakarta.
    Kata Melihat dan Menonton merupakan sinonim atau persamaan kata.
  4. Kemarin aku berjumpa Lisa di pasar swalayan.
    Kemarin aku bertemu Lisa di pasar swalayan.
    Kata Berjumpa dan Bertemu merupakan sinonim atau persamaan kata.

2.3.2  Pengertian Antonim (Lawan Kata) dan contohnya

Antonim adalah kata-kata yang maknanya saling berlawanan satu sama lain. Antonim sering disebut juga dengan lawan kata.

Contoh Antonim

Berikut beberapa contoh antonim atau lawan kata:

  • Luas >< Sempit
  • Bodoh >< Pandai
  • Berlari >< Jalan
  • Baik >< Buruk
  • Kosong >< Penuh
  • Indah >< Jelek
  • Kurus >< gemuk
  • Panjang >< Pendek
  • Matang >< Mentah
  • Panas >< dingin
  • Baik >< Jahat
  • Dermawan >< Kikir
  • Dorong >< Tarik
  • Angkat >< Jatuhkan
  • Kotor >< Bersih
  • Tinggi >< Rendah
  • Sepi >< Ramai
  • Meminta >< Memberi
  • Rapih >< Berantakan
  • Mendatangi >< Menghindari
  • Menjauhi >< Mendekati
  • Menggali >< Mengubur
  • Menang >< Kalah
  • Maju >< Mundur
  • Alami >< Buatan

Contoh Kalimat Antonim

Perhatikan beberapa contoh berikut ini:

  1. Ruangan ini sangat gelap.
    Ruangan ini sangat terang.
    Kata Gelap dan Terang merupakan antonim atau lawan kata.
  2. Jarak dari rumahku ke sekolah sangat jauh.
    Jarak dari rumahku ke sekolah sangat dekat.
    Kata Jauh dan Dekat merupakan antonim atau lawan kata.
  3. Lina lebih kurus dari Wulan.
    Lina lebih gemuk dari Wulan.
    Kata Kurus dan Gemuk merupakan antonim atau lawan kata.
  4. Indonesia menang dari Malaysia di pertandingan semalam.
    Indonesia kalah dari Malaysia di pertandingan semalam.
    Kata Menang dan Kalah merupakan antonim atau lawan kata.

2.3.3.  Pengertian Homograf dan contohnya

Homograf berasal dari kata Homo dan graf  yang mempunyai arti sejenis dan tulisan. Jadi homograf itu adalah sebuah kata yang penulisannya sama akan tetapi arti dan juga pelafalannya berbeda. Homograf ini kebalikan dari homofon. Homofon yaitu penulisan katanya berbeda akan tetapi pelafalannya sama. Kata-kata yang termasuk homograf mudah dimengerti sehingga kita dapat dengan mudah tahu apa makna dari kata tersebut. Perbedaan pelafalan pada kata homograf biasanya terjadi karena pengucapan huruf “e” pada setiap katanya. Contohnya yaitu serang yang mempunyai arti melawan dan serang nama kota yang ada di Provinsi Banten, dua kata tersebut memiliki penulisan yang sama akan tetapi pengucapan huruf “e” yang berbeda sehingga menyebabkan makna dari kata tersebut berbeda juga.

Contoh Kata Homograf dalam Kalimat

1.   Apel

Apel dengan pelafalan (e pada ekor) mempunyai arti sebagai salah satu nama buah-buahan, dan apel dengan pelafalan (e pada sate) merupakan salah satu kegiatan upacara atau berkumpul di lapangan. Terlihat dengan jelas kedua kata tersebut mempunyai penulisan dengan huruf yang sama tetapi cara mengucapkan dan makna dari setiap katanya berbeda. Berikut ini contoh kalimat.

·        Kandungan gizi pada buah apel memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.

·    Seluruh siswa baru di SMA Pelita wajib mengikuti apel pagi dalam rangka pembukaan masa orientasi siswa.

2.  Kecap

Kecap memiliki penulisan yang sama tetapi pengucapan huruf “e” yang berbeda. Makna dari kecap yaitu pelengkap makanan yang terbuat dari sari kedelai, dan kecap yang mempunyai arti mencicipi. Contoh :

·           Apapun yang Mita makan, ia selalu membubuhi kecap sebagai pelengkap makanannya.

·         Masakan ibu, setelah dicicipi dan dikecap ternyata ibu lupa memasukkan garam sehingga makanannya terasa hambar.

2.4  Kata Umum dan Kata Khusus

1.  Pengertian Kata Umum

Pengertian kata umum tentunya bisa kalian pahami agar memudahkan membedakannya dengan kata khusus. Kata umum adalah kata yang digunakan dalam penyusunan kalimat memiliki makna lebih luas, lebar, dan cakupannya lebih luas. Artinya, kata umum dipakai untuk menjelaskan sesuatu yang tidak spesifik atau masih bisa diperluas lagi makna katanya. Sebab itulah, kata umum seringkali bisa menimbulkan suatu makna yang membingungkan pembaca. Sebab tidak ada sesuatu yang lebih spesifik menjelaskan makna pesan yang disampaikan.

2. Pengertian Kata Khusus        

            Setelah memahami pengertian kata umum, berikut ini ada ulasan tentang pengertian kata khusus. Tak jauh berbeda dari kata umum, kata khusus juga sering digunakan dalam penyusunan kalimat. Kata khusus adalah kata yang dipakai dalam penyusunan kalimat yang memiliki makna terbatas, lebih spesifik, dan cakupannya sempit. Artinya, kata khusus menjelaskan sesuatu baik benda, tempat, waktu, bentuk, peristiwa dan seterusnya secara spesifik serta tidak dapat diperluas lagi. Sebab itulah, kata khusus bisa lebih memudahkan pembaca memahami makna pesan yang disampaikan dibandingkan kata umum. 

3. Contoh Kata Umum dan Kata Khusus

Ada beragam contoh kata umum dan kata khusus yang sering kita gunakan dalam percakapan sehari-hari. Adapun beberapa contoh kata umum dan kata khusus yang bisa memudahkan kalian memahami maknanya sebagai berikut.

Contoh kata umum:

- Bunga

- Sayur

- Pohon

- Cuaca

- Warna DLL


Contoh kata khusus:

- Anggrek, mawar, melati, kamboja

- Brokoli, kubis, wortel, bayam

- Pohon beringin, pohon anggur, pohon salam

- Hujan, panas, dingin

- Hitam, putih, biru, merah, hijau

- Puisi, pantun, cerpen, artikel

- Mengangkat, mengangkut, menyeret

- BMX, lipat

- Air putih, air soda, air susu

4.  Contoh Kata Umum dan Kata Khusus dalam Kalimat

Beberapa contoh kata umum dan kata khusus sebelumnya masih dalam bentuk kata secara utuh. Sedangkan, contoh kata umum dan kata khusus dalam kalimat dapat kalian simak melalui ulasan di bawah ini. Berikut referensi contoh kata umum dan kata khusus dalam kalimat.

1.   Contoh kata umum dan kata khusus dalam kalimat (bunga, anggrek):

       -  Ani menanam bunga di pekarangan rumahnya

       -  Ani menanam bunga anggrek di pekarangan rumahnya.


Dari contoh di atas kata umumnya adalah bunga, sedangkan kata khususnya adalah anggrek.

2.    Contoh kata umum dan kata khusus dalam kalimat (membaca, puisi):

-    Budi menyempatkan waktunya untuk membaca selama dua jam sehari.

-    Budi akan mengikuti lomba membaca puisi pekan depan.


Contoh kata umum dan kata khusus dari kalimat di atas yakni kata umumnya membaca dan kata khususnya puisi.

 

3.    Contoh kata umum dan kata khusus dalam kalimat (sayur, bayam):

-      Ada beragam sayur yang ditawarkan di pasar tadi pagi.

-      Ibu memilih membeli sayur bayam untuk makan siang.

Kata umumnya adalah sayur sedangkan kata khususnya yakni bayam.

 

4.    Contoh kata umum dan kata khusus dalam kalimat (sepeda, lipat):

-      Setiap weekend, Andi selalu mengendarai sepeda keliling kota.

-      Andi memilih sepeda lipat untuk berolahraga.

 

Kata umumnya adalah sepeda, sedangkan kata khususnya adalah lipat.

Nah itulah pengertian kata umum dan kata khusus yang merupakan salah satu jenis kata dalam ragam bahasa Indonesia. Selain pengertian kata umum dan kata khusus, ada juga contoh kata umum dan khusus sehingga memudahkan kalian memahami makna kata.

Meski begitu, beberapa contoh kata umum dan kata khusus di atas adalah beberapa di antara banyaknya contoh ragam kata umum dan kata khusus. Sehingga bisa dijadikan referensi buat kalian dalam menggunakan kata umum serta kata khusus.

 

 

BAB III

PENUTUP

 

3.1  Kesimpulan

Kreatifitas dalam memilih kata merupakan kunci utama dalam menulis gagasan atau ungkapan. Penguasaan dalampengolahan kata juga merupakankunci utama dalam menghasilkan tulisan yang indah, dapat dibaca serta ide yang ingin disampaikan penulis dapat dipahami dengan baik.

Kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepa tapa yang ingin disampaikan secara lisan maupun dengan tulisan. Pemilihan kata juga harus sesuai dengan situasi kondisi dan tempat penggunaan kata-kata itu. Pembentukan kata atau istilah adalah kata yang mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa diksi mempunyai persamaan yaitu sama- sama penulis ingin menyampaikan sesuatu di hasil karya tulisannya dengan maksud agar pembanca dapat memahami maksud dan tujuan penulis. 

3.2  Saran

      Penulis mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dalam pembuatan makalah ini mengenai pengetahuan diksi (pilihan kata). Penulis menyarankan kepada semua pembaca untuk mempelajari pengelolahan kata dalam membuat kalimat. Dengan mempelajari diksi doharapkan mahasiswa dan mahasiswi memiliki ketetapan dalam menyampaikan dan Menyusun suatu gagasan agar yang disampaikan mudah dipahami dengan baik.

 

 

DAFTAR PUSAKA 

 

1.     H.S.Widjono.2007.Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruam Tinggi. Jakarta : Grasindo

2.     https://id.wikipedia.org/wiki/Kalimat. Diakses Pada Tanggal 16 Oktober 2015

3.     http://syafruddin41.blogspot.co.id/2013/02/pilihan-kata-diksi.html. Diakses Pada Tanggal 16 Oktober 2015

4.     https://dosenbahasa.com/homograf

5.     https://www.ayoksinau.com/sinonim-dan-antonim

6.     https://www.dosenpendidikan.co.id/kata-umum-dan-khusus

 

 

 

KATA PENGANTAR

 

Puji syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat limpah rahmat dan karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “DIKSI DAN KATA”

Dalam menyelesaikan makalah ini, kami menemukan kesulitan-kesulitan. Hal ini disebabkan karena kurangnya ilmu pengetahuan kami. Namun berkat kerja kelompok kami, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dalam waktu yang tepat. Dengan makalah ini kami berharap dapat memberikan informasi kepada teman-teman mengenai penggunaan diksi yang baik dan benar dalam berkomunikasi baik lisan maupun tertulis. Makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai segala hal yang berhubungan dengan Diksi dan Kata sehingga dapat menggunakan tata bahaa yang baik dan benar sesuai kaedah aturan tata bahasa Indonesia.

Di sana sini tentunya makalah yang telah kami susun ini masih memiliki banyak kekurangan karena keterbatasan sarana dan prasarana yang kami miliki, maka kritik dan sarana yang positif dan membangun sangat kami harapkan sehingga kedepannya kami dapat menyusun makalah yang jauh lebih banyak dan lebih sempurna lagi. Tentunya ibarat pepatah seperti tak ada gading yang tak retak begitu juga usaha yang telah kami lakukan belumlah maksisimal dan masih perlu banyak perbaikan.

Dalam hal ini juga kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada guru pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan kami dalam menyusun makalah yang baik sesuai aturan standar penyusunan makalah.

Makalah ini diharapkan bisa menambah wawasan kita semua  dan bagi yang masih peduli dengan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk menyempurnakan makalah ini.

                                                                                  


                                                                                                        Penyusun

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR 

DAFTAR ISI 

BAB I      PENDAHULUAN 

1.1    Latar belakang 

1.2    Rumusan Masalah 

1.3    Pembahaan Masalah 

BAB II     KAJIAN TEORI/TINJAUAN PUSTAKA 

                 2.1    Membuat Contoh Kata .

                          2.1.1  Contoh kalimat dari kata diksi

                          2.1.2  Pola Kalimat 

                          2.1.3  Macam-macam kalimat 

                 2.2    Membedakan kata leksikal dan gramatikal 

                          2.2.1  Kalimat leksikal dan contoh kalimat leksikal 

                          2.2.1  Kalimat gramatikal dam contoh kalimat gramatikal                 

2.3    Membedakan sinonim, antonim dan homograf 

2.3.1  Pengertian sinonim dan contohnya 

2.3.2  Pengertian antonim dan contohnya 

2.3.3  Pengertian homograf dan contohnya  

2.4      Kata umum dan kata khusus 

 

BAB III  PENUTUP  

                 3.1 Kesimpulan 

                 3.2 Saran 

DAFTAR PUSTAKA 


 

 

 

No comments:

Post a Comment

Kumpulan Lirik Lagu Daerah Kota Prabumulih | Lagu Sumatera Selatan ( Sumsel ) | Seinggok sepemunyian | Nanas Prabumulih | Cerite Lame | Ya Saman

SEINGGOK SEPEMUNYIAN Cipt    : Albani                  Voc     : Zulkuspa/Marisca Seinggok sepemunyian Janganlah kite b...

TOPIK POPULER