BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Memang harus diakui, kecenderungan orang
semakin mengesampingkan kepentingannya penggunaan bahasa, terutama dalam tata
cara pemilihan kata atau diksi. Terkadang kitapun tidak mengetahui pentingnya
penguasaan Bahasa Indonesia yang baik dan yang benar, sehingga Ketika kita
berbahasa lisan maupun tulisan sering mengalami kesalahan dalam penggunaan
kata, frasa, paragraf, dan wacana.
Agar tercipta suatu komunikasi yang efektif
dan efisien, pemahaman yang baik ihwal penggunaan diksi atau pemilihan kata
dirasakan sangat penting, bahkan mungkin vital, terumata untuk menghindari
kesalahpahaman dalam berkomunikasi.
Diksi atau pilihan kata dalam praktik
berbahasa sesungguhnya mempersoalkan kesanggupan sebuah kata dapat juga frasa
atau kelompok kata untuk menimbulkan gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca
atau pendengarnya.
Pemilihan kata yang tepat merupakan syarat
pendukung dan penentu keberhasilan dalam berkomunikasi. Pilihan kata atau diksi
bukan hanya soal pilih-memilih, melainkan lebih mencakup bagaimana efek kata
tersebut terhadap makna dan informasi
yang ingin disampaikan. Pemilihan kata tidak hanya digunakan dalam
berkomunikasi namun juga digunakan dalam Bahasa tulis (jurnalistik). Dalam
Bahasa tulis pilihan kata (diksi) mempengaruhi pembaca mengerti atau tidak
dengan kata yang kita pilih.
Dalam makalah ini, penulis berusaha menjelaskan mengenai diksi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam segi makna dan relasi, gaya Bahasa, ungkapan kata, kajian, kata popular dan kata serapan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas
sebagai berikut :
1. Bagaimana membuat contoh kata
2. Perbedaan kata lekikal dan
gramatikal
3. Perbedaan sinonim, antonim
dan homograf
4. Apa
itu kata uum dan kata khusus
1.3 Tujuan Pembahaan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan
masalah yang telah diuraikan di atas, penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui apa itu kata
2. Untuk mengetahui apa itu lekikal dan gramatikal
3. Untuk mengetahui apa itu
sinonim, antoni dan homograf
4. Untuk mengetahui apa itu kata
umum dan kata khusus
BAB II
KAJIAN TEORI/TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Membuat
Contoh Kata
2.1.1 Contoh kalimat dari kata - kata diksi
menggunakan unsur - unsur kalimat lengkap
1. Sidik tidak mau lagi mendengarkan kata-kata
temannya yang sudah terbukti suka membual. Ia mengacuhkan janji-janji
yang diobral temannya itu dan menganggapnya angin lalu.
(Sidik tidak mau lagi mendengarkan kata-kata temannya
yang sudah terbukti suka membual. Ia mengabaikan janji-janji
yang diobral temannya itu dan menganggapnya angin lalu.)
2. Pingkan sangat senang mendengar kabar itu dan
ia berkilah kepada teman-temannya dengan bangga
"Ternyata saya lulus".
(Pingkan sangat senang mendengar kabar itu dan ia berkata kepada
teman-temannya dengan bangga "Ternyata saya lulus".)
3. Polisi telah berhasil menangkap pelaku pengrusakan gedung
sekolah itu.
(Polisi telah berhasil menangkap pelaku perusakan gedung
sekolah itu.)
4. Atas kemudahan yang telah saya terima,
saya sampaikan terima kasih.
(Atas kemudahan yang telah saya terima, saya haturkan terima
kasih.)
Jika dilihat konteksnya, dalam kalimat (1) itu kata
mengabaikan lebih tepat dari pada mengacuhkan yang berarti 'memperhatikan',
pada kalimat (2) kata berkata lebih tepat daripada berkilah yang maknanya
'berdalih', pada kalimat (3) Kata pengrusakan bukanlah kata
yang berbentuk secara benar. Bentuk yang benar adalah perusakan dan
pada dasarnya kalimat (4) cukup takzim sehingga kita perlu menggunakan
kata haturkan, misalnya untuk menggantikan kata sampaikan.
2.1.2
Pola Kalimat
Pola kalimat dasar sekurang - kurangnya
terdiri atas subjek (S) dan predikat (P). Pola kalimat dasar mempunyai ciri -
ciri :
(1) Berupa kalimat tunggal (satu S, satu P, satu O,satu pel satu K)
(2) Sekurang - kurangnya terdiri dari satu subjek (S) dan satu predikat
(P).
(3) Selalu diawali dengan subjek
(4) Berbentuk kalimat aktif
(5) Unsur tersebut ada yang berupa kata dan ada yang berupa frasa
(6) Dapat dikembangkan menjadi kalimat luas dengan memperluas subjek, predikat, objek, dan keterangan.
Kalimat dasar tersebut dapat dikembangkan
menjadi bermacam - macam kalimat yang tidak terbatas jumlahnya. Kalimat dasar
tersebut dapat dijadikan kalimat luas dengan menambah keterangan - keterangan
pada subjek, predikat, atau objek, sesuai dengan keperluan. Namun, unsur -
unsur dasar tersebut harus terungkap secara eksplisit (jelas).
2.1.3
Macam - macam Kalimat :
1. Kalimat
Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya mempunyai satu
pola kalimat, yaitu hanya memiliki satu subjek dan satu predikat, serta satu
keterangan (jika perlu).
2. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola
kalimat atau lebih. Kalimat majemuk ini terdiri dari induk kalimat dan anak
kalimat. Cara membedakan anak kalimat dan induk kalimat yaitu dengan melihat
letak konjungsi. Induk kalimat tidak memuat konjungsi di dalamnya, konjungsi
hanya terdapat pada anak kalimat. Setiap kalimat majemuk mempunyai kata
penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan
cara melihat kata penghubung yang digunakannya.Jenis-jenis kalimat majemuk
adalah:
o Kalimat
Majemuk Setara
o Kalimat
Majemuk Rapatan
o Kalimat
Majemuk Bertingkat
o Kalimat Majemuk Campuran
a. Kalimat
Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara yaitu penggabungan dua kalimat
atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya sejajar atau sederajat.
Berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi), kalimat
majemuk setara terdiri dari lima macam, yakni:
Jenis |
Konjungsi |
penggabungan |
dan |
penguatan/Penegasan |
bahkan |
pemilihan |
atau |
berlawanan |
sedangkan |
urutan
waktu |
kemudian,
lalu, lantas |
Contoh:
1. Juminten
pergi ke pasar. (kalimat tunggal 1)
2. Ragil
berangkat ke bengkel. (kalimat tunggal 2)
1. Juminten
pergi ke pasar sedangkan Ragil berangkat ke bengkel. (kalimat majemuk)
2. Ragil
berangkat ke bengkel sedangkan Juminten pergi ke pasar. (kalimat majemuk)
b. Kalimat
majemuk rapatan
Kalimat majemuk rapatan yaitu gabungan
beberapa kalimat tunggal yang karena subjek, predikat atau objeknya sama,maka
bagian yang sama hanya disebutkan sekali.
Contoh:
Pekerjaannya
hanya makan. (kalimat tunggal 1)
Pekerjaannya hanya tidur. (kalimat tunggal 2)
Pekerjaannya hanya merokok. (kalimat tunggal 3)
Pekerjaannya hanya makan, tidur, dan merokok. (kalimat majemuk
rapatan)
c. Kalimat
majemuk bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat yaitu penggabungan
dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda. Di dalam
kalimat majemuk bertingkat terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat. Anak
kalimat timbul akibat perluasan pola yang terdapat pada induk kalimat.
Berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk bertingkat terdiri
dari sepuluh macam, yaitu:
Jenis |
konjungsi |
syarat |
jika,
kalau, manakala, andaikata, asal(kan) |
tujuan |
agar,
supaya, biar |
perlawanan
(konsesif) |
walaupun,
kendati(pun), biarpun |
penyebaban |
sebab,
karena, oleh karena |
pengakibatan |
maka,
sehingga |
cara |
dengan,
tanpa |
alat |
dengan,
tanpa |
perbandingan |
seperti,
bagaikan, alih-alih |
penjelasan |
bahwa |
kenyataan |
padahal |
|
|
Contoh:
Kemarin ayah mencuci motor. (induk kalimat)
Ketika matahari berada di ufuk timur. (anak kalimat
sebagai pengganti keterangan waktu)
Ketika matahari berada di ufuk timur, ayah mencuci motor.
(kalimat majemuk bertingkat 1)
Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur.
(kalimat majemuk bertingkat 2)
d. Kalimat
majemuk campuran
Kalimat majemuk campuran yaitu gabungan
antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.
Sekurang-kurangnya terdiri dari tiga kalimat.
Contoh:
Toni bermain dengan Kevin. (kalimat tunggal
1) Rina membaca buku di kamar kemarin. (kalimat tunggal 2, induk kalimat) Ketika
aku datang ke rumahnya. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu)
Toni bermain dengan Kevin, dan Rina membaca buku di kamar, ketika aku datang ke rumahnya. (kalimat majemuk campuran)
2.2 Membedakan Kata Leksikal dan Gramatikal
2.2.1 Kalimat Leksikal dan contoh kalimat
leksikal
Pengertian
dari makna leksikal adalah makna yang didasarkan pada kata yang sesungguhnya (makna
sebenarnya), dan memiliki sifat tetap yang berarti tidak berhubungan dengan
konteks kalimatnya. Makna ini sendiri dapat ditemui pada kamus, karena sifatnya
yang tetap dan asli, tanpa adanya pemaknaan atau interpertasi khusus. Sementara
berlandaskan pada KBBI leksikal adalah yang berhubungan dengan leksem, kata dan
kosakata. Bila dilihat secara mendalam, makna leksikal merupakan makna yang
tergolong dalam konotasi dan
denotasi. Agar lebih jelas mengenai jenis kalimat ini berikut contoh dari
leksikal.
Contoh Kalimat
o
Dhani mencium bau sampah busuk di
dekat tempat pembuangan sampah. (leksikal)
o
Dhani tidak mandi selama satu minggu, hingga
badannya bau sampah busuk. (bukan leksikal)
o
Rudi sedang mengolah daging dan membanting
tulang sapi untuk persiapan hari raya Idul Fitri. (leksikal)
o
Rudi membanting tulang demi
keluarganya yang ada di desa. (bukan leksikal)
2.2.2 Kalimat Gramatikal dan Contoh Kalimat
Gramatikal
Pengertian dari makna
gramatikal adalah makna yang ada disebabkan adanya aktivitas gramatikal berupa
reduplikasi, modifikasi, afiksasi atau transformasi wujud kata seperti read berubah
menjadi reading.
Dan
berdasarkan KBBI gramatikal adalah sesuai dengan tata bahasa, yang mana makna
didalamnya terjadi aktivitas derivasi (afiksasi), penggandaan (reduplikasi) dan kalimatisasi (komposisi).
Kalimat jenis ini adalah makna yang berubah
yang beradaptasi dengan konteks dimana kata tersebut beradaptasi sesuai dengan
kondisi, waktu latar tempat dan lingkungan.Makna gramatikal didapat karena
adanya aktivitas derivasional dan infleksional. Selain itu makna ini juga
bergantung dengan struktur kalimat, maka dari itu makna ini kerap kali
dinamakan makna struktural.Secara garis besar arti dari makna gramatikal
berubah, karena dalam makna ini terjadi aktivitas pemajemukan, pengulangan dan
pengimbuhan.
Contoh Kalimat Gramatikal
Ibu guru, keibuan, ibu-ibu (makna gramatikal)
contoh:
· Wanita yang berpapasan denganku di gerbang
sekolah tadi pagi ternyata ibu guru baru kami.
· Walaupun sudah melahirkan dua anak, sikap
keibuannya sedikitpun tak tampak.
· Hari ini di puskesmas terlihat ramai dengan
kehadiran ibu-ibu PKK.
Perbedaan
makna leksikal dan gramatikal
Berdasarkan
penjelasan tentang pengertian di atas, terdapat perbedaan dari kedua kalimat
atau makna tersebut, antara lain:
· Makna leksikal merupakan makna yang tidak
berubah atau makna asli, sementara makna gramatikal adalah makna yang berubah
berdasarkan konteks.
· Makna gramatikal berhubungan dengan kata yang
mengikuti, sementara makna leksikal independen atau berdiri sendiri.
· Makna leksikal memiliki sifat konsisten,
sementara makna gramatikal dapat berganti berdasarkan cara gramatikalnya.
2.3 Membedakan
Sinonim, Antonim dan Homograf
2.3.1 Pengertian
Sinonim (Persamaan Kata) dan contohnya
Sinonim
adalah kata-kata yang memiliki bentuk yang berbeda, seperti tulisan maupun
pelafalan, namun kata-kata tersebut memiliki makna yang mirip atau sama.
Sinonim sering disebut juga dengan persamaan kata atau padanan kata.
Contoh Sinomin dan Contoh Kalimat Sinonim
Contoh Sinonim
Perhatikan
daftar kata umum dan sinonim atau persamaan katanya:
- Bohong = Dusta
- Binatang = Hewan = Fauna
- Baju = Pakaian
- Alami = Tradisional
- Indah = Bagus
- Kesal = Marah
- Mendengarkan = Menyimak
- Wanita = Perempuan = Betina
- Mudah = Gampang
- Sulit = Sukar
- Kosong = Tidak berisi
- Menyukai = Menyenangi
- Meminta = Memohon
- Lemah = Tidak berdaya
- Kebut = Kencang
- Tumbuhan = Flora
- Mudah = Gampang
- Memohon = Meminta
- Sulit = Sukar
- Pendek = Rendah
- Lunak = Lembek
- Pelit = Kikir
Contoh
Kalimat Sinonim
Perhatikan
contoh kalimat berikut ini:
- Hari ini aku sangat gembira.
Hari ini aku sangat senang.
Kata Gembira dan Senang merupakan sinonim atau persamaan kata - Alda adalah murid yang cerdas.
Rima adalah murid yang pintar.
Nada adalah murid yang pandai.
Kata Cerdas, Pintar dan Pandai merupakan sinomin atau persamaan kata. - Aku melihat konser BTS bersama teman-temanku di
Jakarta.
Aku menonton konser BTS bersama teman-temanku di Jakarta.
Kata Melihat dan Menonton merupakan sinonim atau persamaan kata. - Kemarin aku berjumpa Lisa di pasar swalayan.
Kemarin aku bertemu Lisa di pasar swalayan.
Kata Berjumpa dan Bertemu merupakan sinonim atau persamaan kata.
2.3.2 Pengertian
Antonim (Lawan Kata) dan contohnya
Antonim
adalah kata-kata yang maknanya saling berlawanan satu sama lain. Antonim sering
disebut juga dengan lawan kata.
Contoh Antonim
Berikut
beberapa contoh antonim atau lawan kata:
- Luas >< Sempit
- Bodoh >< Pandai
- Berlari >< Jalan
- Baik >< Buruk
- Kosong >< Penuh
- Indah >< Jelek
- Kurus >< gemuk
- Panjang >< Pendek
- Matang >< Mentah
- Panas >< dingin
- Baik >< Jahat
- Dermawan >< Kikir
- Dorong >< Tarik
- Angkat >< Jatuhkan
- Kotor >< Bersih
- Tinggi >< Rendah
- Sepi >< Ramai
- Meminta >< Memberi
- Rapih >< Berantakan
- Mendatangi >< Menghindari
- Menjauhi >< Mendekati
- Menggali >< Mengubur
- Menang >< Kalah
- Maju >< Mundur
- Alami >< Buatan
Contoh Kalimat Antonim
Perhatikan
beberapa contoh berikut ini:
- Ruangan ini sangat gelap.
Ruangan ini sangat terang.
Kata Gelap dan Terang merupakan antonim atau lawan kata. - Jarak dari rumahku ke sekolah sangat jauh.
Jarak dari rumahku ke sekolah sangat dekat.
Kata Jauh dan Dekat merupakan antonim atau lawan kata. - Lina lebih kurus dari Wulan.
Lina lebih gemuk dari Wulan.
Kata Kurus dan Gemuk merupakan antonim atau lawan kata. - Indonesia menang dari Malaysia di pertandingan semalam.
Indonesia kalah dari Malaysia di pertandingan semalam.
Kata Menang dan Kalah merupakan antonim atau lawan kata.
2.3.3. Pengertian Homograf dan
contohnya
Homograf berasal dari kata Homo dan graf yang
mempunyai arti sejenis dan tulisan. Jadi homograf itu adalah sebuah kata yang
penulisannya sama akan tetapi arti dan juga pelafalannya berbeda. Homograf ini
kebalikan dari homofon. Homofon yaitu penulisan katanya berbeda akan tetapi
pelafalannya sama. Kata-kata yang termasuk homograf mudah dimengerti sehingga
kita dapat dengan mudah tahu apa makna dari kata tersebut.
Perbedaan pelafalan pada kata homograf biasanya terjadi karena pengucapan huruf
“e” pada setiap katanya. Contohnya yaitu serang yang mempunyai arti melawan dan
serang nama kota yang ada di Provinsi Banten, dua kata tersebut memiliki
penulisan yang sama akan tetapi pengucapan huruf “e” yang berbeda sehingga
menyebabkan makna dari kata tersebut berbeda juga.
Contoh Kata Homograf dalam Kalimat
1. Apel
Apel dengan pelafalan (e pada ekor) mempunyai
arti sebagai salah satu nama buah-buahan, dan apel dengan pelafalan (e pada
sate) merupakan salah satu kegiatan upacara atau
berkumpul di lapangan. Terlihat dengan jelas kedua kata tersebut mempunyai
penulisan dengan huruf yang sama tetapi cara mengucapkan dan makna dari setiap
katanya berbeda. Berikut ini contoh kalimat.
· Kandungan gizi pada buah apel memiliki
banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.
· Seluruh siswa baru di SMA Pelita wajib
mengikuti apel pagi dalam rangka pembukaan masa orientasi siswa.
2. Kecap
Kecap memiliki penulisan yang sama tetapi
pengucapan huruf “e” yang berbeda. Makna dari kecap yaitu pelengkap makanan
yang terbuat dari sari kedelai, dan kecap yang mempunyai arti mencicipi. Contoh
:
·
Apapun yang Mita makan, ia selalu
membubuhi kecap sebagai pelengkap makanannya.
· Masakan ibu, setelah dicicipi dan dikecap ternyata
ibu lupa memasukkan garam sehingga makanannya terasa hambar.
2.4 Kata Umum dan Kata
Khusus
1. Pengertian Kata Umum
Pengertian kata umum tentunya bisa kalian pahami agar
memudahkan membedakannya dengan kata khusus. Kata umum adalah kata yang
digunakan dalam penyusunan kalimat memiliki makna lebih luas, lebar, dan
cakupannya lebih luas. Artinya, kata umum dipakai untuk menjelaskan sesuatu
yang tidak spesifik atau masih bisa diperluas lagi makna katanya. Sebab itulah,
kata umum seringkali bisa menimbulkan suatu makna yang membingungkan pembaca.
Sebab tidak ada sesuatu yang lebih spesifik menjelaskan makna pesan yang
disampaikan.
2. Pengertian Kata Khusus
Setelah memahami pengertian kata umum, berikut ini ada ulasan tentang pengertian kata khusus. Tak jauh berbeda dari kata umum, kata khusus juga sering digunakan dalam penyusunan kalimat. Kata khusus adalah kata yang dipakai dalam penyusunan kalimat yang memiliki makna terbatas, lebih spesifik, dan cakupannya sempit. Artinya, kata khusus menjelaskan sesuatu baik benda, tempat, waktu, bentuk, peristiwa dan seterusnya secara spesifik serta tidak dapat diperluas lagi. Sebab itulah, kata khusus bisa lebih memudahkan pembaca memahami makna pesan yang disampaikan dibandingkan kata umum.
3. Contoh Kata Umum dan Kata Khusus
Ada beragam contoh kata umum
dan kata khusus yang sering kita gunakan dalam percakapan sehari-hari. Adapun
beberapa contoh kata umum dan kata khusus yang bisa memudahkan kalian memahami
maknanya sebagai berikut.
Contoh kata umum:
- Bunga
- Sayur
- Pohon
- Cuaca
- Warna DLL
Contoh kata khusus:
- Anggrek, mawar, melati, kamboja
- Brokoli, kubis, wortel, bayam
- Pohon beringin, pohon anggur, pohon salam
- Hujan, panas, dingin
- Hitam, putih, biru, merah, hijau
- Puisi, pantun, cerpen, artikel
- Mengangkat, mengangkut, menyeret
- BMX, lipat
- Air putih, air soda, air susu
4. Contoh Kata Umum dan Kata Khusus dalam
Kalimat
Beberapa contoh kata umum
dan kata khusus sebelumnya masih dalam bentuk kata secara utuh. Sedangkan,
contoh kata umum dan kata khusus dalam kalimat dapat kalian simak melalui
ulasan di bawah ini. Berikut referensi contoh kata umum dan kata khusus dalam
kalimat.
1. Contoh kata umum dan kata khusus dalam kalimat
(bunga, anggrek):
-
Ani menanam bunga di pekarangan rumahnya
-
Ani menanam bunga anggrek di pekarangan
rumahnya.
Dari contoh di atas kata umumnya adalah bunga, sedangkan
kata khususnya adalah anggrek.
2. Contoh
kata umum dan kata khusus dalam kalimat (membaca, puisi):
- Budi
menyempatkan waktunya untuk membaca selama dua jam sehari.
- Budi akan
mengikuti lomba membaca puisi pekan depan.
Contoh kata umum dan kata khusus dari kalimat di atas
yakni kata umumnya membaca dan kata khususnya puisi.
3. Contoh
kata umum dan kata khusus dalam kalimat (sayur, bayam):
- Ada beragam
sayur yang ditawarkan di pasar tadi pagi.
- Ibu memilih
membeli sayur bayam untuk makan siang.
Kata umumnya adalah sayur sedangkan kata
khususnya yakni bayam.
4. Contoh
kata umum dan kata khusus dalam kalimat (sepeda, lipat):
- Setiap
weekend, Andi selalu mengendarai sepeda keliling kota.
- Andi memilih sepeda lipat untuk berolahraga.
Kata umumnya adalah sepeda, sedangkan
kata khususnya adalah lipat.
Nah
itulah pengertian kata umum dan kata khusus yang merupakan salah satu jenis
kata dalam ragam bahasa Indonesia. Selain pengertian kata umum dan kata khusus,
ada juga contoh kata umum dan khusus sehingga memudahkan kalian memahami makna
kata.
Meski
begitu, beberapa contoh kata umum dan kata khusus di atas adalah beberapa di
antara banyaknya contoh ragam kata umum dan kata khusus. Sehingga bisa
dijadikan referensi buat kalian dalam menggunakan kata umum serta kata khusus.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kreatifitas dalam memilih kata merupakan
kunci utama dalam menulis gagasan atau ungkapan. Penguasaan dalampengolahan
kata juga merupakankunci utama dalam menghasilkan tulisan yang indah, dapat
dibaca serta ide yang ingin disampaikan penulis dapat dipahami dengan baik.
Kata yang tepat akan membantu seseorang
mengungkapkan dengan tepa tapa yang ingin disampaikan secara lisan maupun
dengan tulisan. Pemilihan kata juga harus sesuai dengan situasi kondisi dan
tempat penggunaan kata-kata itu. Pembentukan kata atau istilah adalah kata yang
mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan atau sifat yang khas dalam bidang
tertentu.
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa diksi mempunyai persamaan yaitu sama- sama penulis ingin menyampaikan sesuatu di hasil karya tulisannya dengan maksud agar pembanca dapat memahami maksud dan tujuan penulis.
3.2 Saran
Penulis mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dalam pembuatan
makalah ini mengenai pengetahuan diksi (pilihan kata). Penulis menyarankan kepada
semua pembaca untuk mempelajari pengelolahan kata dalam membuat kalimat. Dengan
mempelajari diksi doharapkan mahasiswa dan mahasiswi memiliki ketetapan dalam
menyampaikan dan Menyusun suatu gagasan agar yang disampaikan mudah dipahami
dengan baik.
DAFTAR PUSAKA
1.
H.S.Widjono.2007.Bahasa
Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruam Tinggi. Jakarta :
Grasindo
2.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kalimat. Diakses Pada Tanggal 16 Oktober 2015
3.
http://syafruddin41.blogspot.co.id/2013/02/pilihan-kata-diksi.html. Diakses Pada Tanggal 16 Oktober 2015
4.
https://dosenbahasa.com/homograf
5.
https://www.ayoksinau.com/sinonim-dan-antonim
6.
https://www.dosenpendidikan.co.id/kata-umum-dan-khusus
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan
Yang Maha Esa. Karena berkat limpah rahmat dan karunia-nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “DIKSI DAN KATA”
Dalam menyelesaikan makalah ini, kami
menemukan kesulitan-kesulitan. Hal ini disebabkan karena kurangnya ilmu
pengetahuan kami. Namun berkat kerja kelompok kami, akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan dalam waktu yang tepat. Dengan makalah ini kami berharap dapat
memberikan informasi kepada teman-teman mengenai penggunaan diksi yang baik dan
benar dalam berkomunikasi baik lisan maupun tertulis. Makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai segala hal yang
berhubungan dengan Diksi dan Kata sehingga dapat menggunakan tata bahaa yang
baik dan benar sesuai kaedah aturan tata bahasa Indonesia.
Di sana sini tentunya makalah yang telah kami
susun ini masih memiliki banyak kekurangan karena keterbatasan sarana dan
prasarana yang kami miliki, maka kritik dan sarana yang positif dan membangun
sangat kami harapkan sehingga kedepannya kami dapat menyusun makalah yang jauh
lebih banyak dan lebih sempurna lagi. Tentunya ibarat pepatah seperti tak ada
gading yang tak retak begitu juga usaha yang telah kami lakukan belumlah
maksisimal dan masih perlu banyak perbaikan.
Dalam hal ini juga kami mengucapkan terima
kasih yang tak terhingga kepada guru pembimbing yang telah membimbing dan
mengarahkan kami dalam menyusun makalah yang baik sesuai aturan standar
penyusunan makalah.
Makalah ini diharapkan bisa menambah wawasan
kita semua dan bagi yang masih peduli
dengan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Kami menyadari
makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan untuk menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
1.2 Rumusan
Masalah
1.3 Pembahaan
Masalah
BAB II KAJIAN TEORI/TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Membuat Contoh Kata .
2.1.1 Contoh kalimat dari kata diksi
2.1.2 Pola Kalimat
2.1.3 Macam-macam kalimat
2.2 Membedakan kata leksikal dan gramatikal
2.2.1 Kalimat leksikal dan contoh kalimat leksikal
2.2.1 Kalimat gramatikal dam contoh kalimat gramatikal
2.3 Membedakan
sinonim, antonim dan homograf
2.3.1 Pengertian
sinonim dan contohnya
2.3.2 Pengertian
antonim dan contohnya
2.3.3 Pengertian
homograf dan contohnya
2.4
Kata umum
dan kata khusus
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan
3.2
Saran
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment