“SRIGALA SAKIT GIGI”
Pelaku :
1. Serigala
2. Kancil
3. Kera
4. Kambing
5. Kucing
6. Kelinci
7. Tikus
8. Ayam
9. Tupai
10. Nenek Sihir
Babak I
Suasana : Malam Hari
Latar Panggung : Hutan Belantara
Narasi :
Pada suatu malam di sebuah hutan yang lebat dan terdapat banyak binatang telah
terjadi kehebohan. Seekor serigala jahat tiba-tiba mengamuk dengan membabi
buta. Sebabnya ialah sang serigala sedang menderita sakit gigi. Tentu saja
seluruh binatang jadi takut. Mereka lari dan bersembunyi.
(SUARA MUSIK CERIA MENGHANGATKAN SUASANA. BINATANG-BINATANG MUNCUL DENGAN
TARIANNYA YANG MENARIK. MEREKA BEGITU AKRAB. TAPI TIBA-TIBA, SUARA TERIAKAN
SERIGALA MEMECAHKAN SUASANA. DAN MUSIK MENJADI TEGANG. KAWANAN BINATANG PUN
LARI KOCAR-KACIR. MEREKA BERSEMBUNYI DI BALIK SEMAK-SEMAK. CAHAYA LAMPU
MEREDUP. SANG SERIGALA MUNCUL DAN MENGERANG KESAKITAN. IA BERJALAN
TERTATIH-TATIH. SUASANA TAMPAK MENCEKAM. SERIGALA ITU TIBA DI TENGAH PANGGUNG
DENGAN MERAUNG-RAUNG. TANGANNYA MEMEGANG SEBELAH PIPINYA YANG BENGKAK).
Serigala : Aduh sakit….. Tolong….. Aduh…..
sakit….. aduh…..Tolonglah teman-teman berikan aku obatnya. Aduh, sakit…..!
(SANG SERIGALA BERLALU. SUARANYA SEMAKIN LAMA SEMAKIN MENJAUH. DAN LENYAP.
PANGGUNG PUN MULAI BENDERANG KEMBALI. BEBERAPA BINATANG MASUK KE ATAS PENTAS
DENGAN WAJAH KETAKUTAN. LALU PERGI KE ARAH SEMAK BELUKAR UNTUK BERSEMBUNYI.
KANCIL JUGA KELUAR DARI TEMPAT PERSEMBUNYIAN-NYA DENGAN HATI-HATI. IA MENENGOK
KIAN KEMARI UNTUK MEMASTIKAN SERIGALA ITU TELAH PERGI).
Kancil : Kera…. Kera….! Ayo
keluar. (BERBISIK)
Kera : Sssstt…..,
Aku disini….(DARI BALIK PEPOHONAN)
Kancil : Dimana kamu Kera? Aku
tak melihatmu.
(MENGEDARKAN PANDANGANNYA)
Kera : Disini….
Aku disini.
Kancil : Iya, disini itu
dimana? Aku tetap tak melihatmu. (JENGKEL)
Kera : Ya
disini. Cobalah Kancil berjalan dua langkah ke arah kanan.
Kancil : Satu…. dua….(KANCIL
MENURUT)
Kera : Lalu
mundur lagi ke arah belakang lima langkah.
Kancil : Satu, dua, tiga, empat
dan lima….. Sudah, kamu dimana?
Kera : Sekarang
putar kepalamu ke arah kiri.
Kancil : Begini?
Kera : Ya.
Kancil : Lalu?
Kera : Dar!
(MUNCUL DI BELAKANG KANCIL DENGAN
MENGENDAP-ENDAP)
Kancil : Waduh
ampun…..!!!(TERKEJUT)
Kera : Haha….ha…ha….(TERTAWA
TERBAHAK-BAHAK)
Kancil : Huuh, bilang kek dari
tadi. Jangan pakai kejutan segala. Kancil kan jadi takut. (BERSUNGUT DAN MARAH)
Kera : Jangan
marah dong, Cil. Aku kan hanya bercanda. Hehe….
Kancil : Bercanda ya bercanda,
tapi jangan ngerjain Kancil dong !
Kera : Oke
deh, maaf. Kalau begitu kita pacantel saja….
(KERA MENYODORKAN TANGAN, TAPI KANCIL TAK MEMPEDULIKANNYA)
Kera : O,
jadi marah beneran nih. Baik kalau begitu. Lihat ini…..
(KERA MENGERUTKAN MUKANYA YANG LUCU DAN MULAI BERTINGKAH SUPAYA MEMBUAT KANCIL
TERSENYUM. TAPI KANCIL SEOALAH-OLAH TAK MELIHATNYA.)
Kera : Lho,
kok gak mempan juga. Ya sudah, aku pulang saja….
(BARU SAJA KERA BERJALAN BEBERAPA LANGKAH, TIBA-TIBA KAKINYA TERPELESET
MENGINJAK KULIT PISANG. DAN JATUH.)
Kera : Aduh…..!
Kancil : Rasain….. Makanya
kalau buang sampah jangan sembarangan (TERTAWA)
Kera : Huh,
bukannya menolong malah menertawakan
Kancil : Ya, salah sendiri
Kera : O,
jadi Kancil tak mau menolong saya?
Kancil : Baik, deh, baik……
(KANCIL MENGAHAMPIRI KERA YANG TERDUDUK DI ATAS TANAH SEMABARI MENYODORKAN
TANGANNYA. NAMUN TIBA-TIBA KERA MENARIK TANGAN SANG KANCIL HINGGA TERJATUH
BERANGKULAN. KEDUANYA TERTAWA LEPAS. DAN SESAAT MENJADI HENING. KANCIL SEPERTI
TERINGAT SESUATU).
Kancil : Eh, Kera. Apakah kamu
melihat apa yang kulihat tadi?
Kera : Apa
itu Kancil? Tadi kan gelap. (MENGERUTKAN DAHINYA)
Kancil : Kalau begitu apakah Kamu
mendengarkan apa yang tadi kudengar? (SEOLAH BERFIKIR)
Kera : Mendengar
apalagi, Kancil? Kok saya jadi tak mengerti maksudnya .
Kancil : Ya, mendengar suara dong.
Tadi aku mendengar suara yang seperti minta tolong. Begini Aduh sakit…..
Tolong…. Aduh….. Aduh……(MENIRUKAN SUARA SERIGALA)
Kera : Oooo,
yang itu. Iya aku juga mendengar. Memangnya kenapa?
Kancil : Suara siapa, ya? Kok
rasanya saya kenal. Aku ingin sekali menolongnya
Kera : Ah,…..
(membelakangi Kancil) buat apa kita susah-susah menolongnya? Toh kita sendiri
tidak tahu siapa yang minta pertolongan itu.
Kancil : Lho, kok Kera
ngomongnya begitu sih? Kita ini kan sesama mahluk ciptaan Tuhan. Jadi sudah
seharusnya kita saling menolong. Bukankah dengan tolong menolong itu kita akan
mendapatkan pahala, betul kan?
Kera : Iya,
tapi menolong siapa dulu….. Nah, kalau yang kita tolong itu jahat bagaimana?
Kita sendiri kan yang jadi repot
Kancil : Betul juga, ya. Tapi kalau
dia baik?
Kera : Ya tidak
tahu…..
Kancil : Ah, saya punya akal!
Kera : Apa
itu?
Kancil : Kalau begitu, kita
tanyakan saja pada teman-teman kita. Siapa tahu diantara mereka ada yang
mengetahuinya. Yuk?
Kera : Ayo,
siapa takut….
Babak II
Suasana : Malam Menjelang Pagi
Latar Panggung : Hutan Belantara
Narator:
Kemudian, Sang Kancil dan Sang Kera mulai berjalan untuk mencari tahu apa yang
terjadi. Mereka bertanya kepada siapa saja yang ditemuinya di perjalanan. Mereka
menemui kawan-kawannya. Tapi sampai pagi menjelang, tak sedikit pun jawaban
yang mereka dapatkan. Mereka capek dan akhirnya ketiduran di bawah pohon yang
sangat rindang.
Kera : Aduh,
sudah jauh kita ini berjalan kancil. Tapi kita tak mendapatkan sesuatu yang
menggembirakan. Gajah tak tahu, kambing tak tahu, burung hantu pun juga tidak
tahu. Ah, sia-sia saja.
Kancil : Iya, tapi kita tak
boleh menyerah.
Kera : Ah,
aku sudah lelah
Kancil : Iya, aku juga (menguap
lalu tidur di bawah pohon yang rindang)
Babak III
Suasana : Pagi Hari
Latar Panggung : Hutan Belantara
TERDENGAR SUARA KOKOK AYAM JANTAN. LAMPU MENYALA PERTANDA HARI MULAI BERANJAK
SIANG.
Narator:
Pagi telah tiba. Matahari bersinar dengan cerahnya. Binatang-binatang di hutan
menyambutnya dengan gembira. Ya, hari itu mereka gembira karena Sang Serigala
yang jahat dan sering menggangu mereka itu kini sedang sakit gigi. Serigala itu
kini tak bisa menggigit.
MUSIK CERIA PUN BERGEMA. BINATANG-BINATANG MUNCUL DENGAN MATA MASIH MENGANTUK
DAN MENGGELIAT-GELIAT. LALU SECARA SERENTAK MEREKA MENARI BERNYANYI DALAM LAGU
“SERIGALA SAKIT GIGI”. NAMUN DI TENGAH-TENGAH KECERIAAN ITU PULA MEREKA
DIKEJUTKAN OLEH KERA YANG MERASA TERGANGGU TIDURNYA.
Kera : Stooop…..!!!
MUSIK BERHENTI. SEMUA BINATANG KAGET. MEREKA LARI TERBIRIT-BIRIT DAN
BERSEMBUNYI.
Kera : Berisik,….
Berisik!
Kancil : Aduh…. Ada apa sih,
Kera? (BANGUN SAMBIL MENGGOSOK KEDUA MATANYA DENGAN TANGAN)
Kera : Mereka
itu, tuh…. Mengganggu kita yang sedang tidur saja.
Kancil : Siapa?
Kera : Hey
kalian, ayo keluar. Jangan bersembunyi. Keluar ! (BERDIRI DAN MEMUTARKAN
PANDANGANNYA)
SEJENAK HENING. TAPI BEBERAPA SAAT KEMUDIAN KAWANAN BINATANG ITU PUN
MEMUNCULKAN KEPALANYA. DAN KELUAR SAMBIL MENGGERUTU.
Kambing : Mbee… Huuh, saya kira kamu ini.Serigala. Ee….
Ternyata Kera.
Kera : Iya,
ini aku Si Kera. Mau apa? (MARAH)
Kucing : Meoong…Eh, sudah-sudah
jangan bertengkar. Sesama binatang penghuni hutan jangan saling bermusuhan dong…Meong.
(MELERAI)
Kera : Kamu
juga sama saja. Pengganggu! (KEPADA KUCING)
Ayam : Kukuruyuk…..
Aduh-aduh pagi-pagi begini kok sudah ribut-ribut. Oo…oo…. Saya tahu-tahu,
rupa-rupanya Sang Kancil-kancil dan Sang Kera-kera ini telah terganggu-ganggu
oleh tarian-tarian dan nyanyian kita teman-teman. Dan mereka-mereka ini sedang
tertidur-tidur, betulkan?
Kera : Hemh…..
tau! (JUDES)
Koor : Ooo,
begitu….
Kambing : Mbee…… Kalau begitu kami minta maaf Kera.
Betul kami tidak tahu kalau kamu sedang tidur di sekitar sini. Betulkan
teman-teman?
Koor : Mbee…… Kalau
begitu kami minta maaf Kera. Betul kami tidak tahu kalau kamu sedang tidur di
sekitar sini. Betulkan teman-teman?
Betul, Kera. Betul Kancil. Kami semua tidak tahu.
Kancil : Ah, tidak apa-apa kok.
Sebetulnya aku dan Kera ini sedang mencari sesuatu yang membuat kami berdua
bingung. Kami sudah berjalan semalaman hingga terlelah dan tertidur disini.
Maafkan kami juga ya, teman-teman. Kami bingung.
Koor : Bingung?
Ayam : Kukuruyuk, bingung
kenapa Kancil?
Koor : ya, bingung
kenapa Kancil? Bingung kenapa Kera?
Kancil : Begini teman-teman.
Tadi malam saya dan Kera dikejutkan oleh suara aneh.
Koor : Apa, suara
aneh?
Kancil : Betul Suara aneh.
Kucing : Meoong….. Aneh, aneh
bagaimana kancil.
Kancil : Begini teman-teman.
(menirukan kembali suara Serigala)Aduh sakit… aduh…. Tolong…. Nah, begitu.
suaranya.Dan setelah itu kami mencari tahunya hingga sampailah kami kesini.
KEMUDIAN PARA BINATANG ITU SALING BERPANDANGAN MATA. HENING SEJENAK, DAN
SETELAH ITU DENGAN SERENTAK MEREKA TERTAWA DENGAN RAMAINYA.
Kancil : Hei, kok kalian malah
tertawa sih….. Apa ada yang lucu, ya?
(TAWA MEREKA PUN BERHENTI. DAN TAK LAMA KEMUDIAN MEREKA TERTAWA LAGI).
Kera : (MARAH)
Stop-stop, berhenti…..! (semua terdiam)
Kucing : Meoong…. Maafkan kami kawan,
rupanya kalian tidak tahu ya?
Kancil : Apa yang kalian tahu
dan tak kita ketahui? Beritahulah segera.
Kucing : Begini Kancil, begini Kera.
Rupanya suara yang kalian berdua dengar itu adalah suaranya Serigala. Serigala
yang jahat itu, mengerti?
Kancil & Kera: (BERSAMAAN) Ha, Serigala?! (MEREKA BERPELUKAN
DENGAN GEMETAR)
Kambing : Mbeee….. Betul. Suara yang kalian dengar itu
adalah suara Serigala.Tapi tenang saja, dia tidak akan apa-apa.Sebab Sang
Serigala tengah menderita sakit gigi.
Koor : Ya, Serigalanya
sedang sakit gigi. Jadi Serigalanya tak akan bisa menggigit.
Kancil & Kera: O, begitu…(KANCIL DAN KERA BERNAFAS LEGA)
Koor : Iya, Serigalanya
sedang sakit gigi. Hahaha…
Narator:
Nah, begitulah teman-teman sekalian. Mereka sangat senang sekali mendengar
Serigala yang sedang sakit gigi. Bagaimanapun Sang Serigala memang jahat.
Serigala sering mengganggu para binatang. Bahkan memakannya. Namun dengan
tiba-tiba, seluruh alam di sekitar hutan itu mendadak gelap gulita. Kancil dan
kawan-kawannya menjerit ketakutan. Hingga datanglah seekor Kelinci yang membawa
obor di tangannya. Dan mengabarkan bahwa Serigala itu telah menculik Tupai
sahabat mereka.
KELINCI DATANG DENGAN OBOR DITANGANNYA. SEMENTARA KAWANAN BINATANG MASIH
BINGUNG SALING BERPELUKAN SATU SAMA LAINNYA.
Kelinci : Aduh, kawan-kawan.
Ini gawat…..gawat! (TERENGAH-ENGAH)
Kera : Eh,
rupanya ada Si Kelinci !
Ayam : E, bener-bener.
Itu-itu ada Si kelinci.
Kelinci : E, bener-bener. Itu-itu
ada Si kelinci. Ya, ini aku. Semuanya menjadi kacau-kacau!
Kancil :Emangnya ada apa Kelinci?
Kok kamu seperti ketakutan begitu
Kelinci : Ya, aku membawa kabar
untuk kalian semua.
Koor : Kabar? Kabar
apa kelinci?
Kelinci : Ini kabar buruk
teman-teman. (BERJALAN KE SALAH SATU SUDUT PANGGUNG, DIIKUTI YANG LAINNYA)
Koor : Apa, kabar
buruk?
Kambing : Embeee….. Kalau begitu cepatlah kau katakan,
Kelinci!
Kucing : Meoong….. ayo jawab. Jangan
bengong begitu……meoong.
Kelinci : Begini (BERJALAN
LAGI, DIIKUTI YANG LAINNYA) Katanya, Pak Serigala yang jahat itu telah
menangkap salah seorang sahabat kita.
Koor : Apa,
menangkap sahabat kita?
Kelinci : Ya, betul sekali.
Kancil : Siapa itu Kelinci?
Koor : Ya, siapa
yang ditangkap itu? Siapa?
Kelinci : Yang ditangkap oleh
Pak Serigala adalah….. Si Tupai Pohon.
Koor : Hah,….. Si
Tupai?
Kelinci : Ya, Si Tupai
ditangkap untuk dimasak dan dijadikan obat sakit giginya Pak Serigala.
Alasannya adalah karena Si Tupai sangat kuat giginya. Dan bagus.
Koor : Hiiiyyyy…..
takuuut……
Ayam : Kukuruyuk…. Takut
sih takut. Tapi kenapa si kucing ngompol.
Kucing : Ma….maaf, aku benar-benar
takut. (TERSIPU MALU)
Kelinci : Dan satu lagi
teman-teman, hari yang sangat gelap ini diakibatkan oleh mantra-mantranya Pak
Serigala untuk mengundang Nenek Sihir yang kejam.
Koor : Hiiiyyyy…..
takuuut……
Kambing : Embeee….. Lantas apa yang harus kita lakukan?
Kancil : Tentu saja kita harus
menolongnya, kawan-kawan. Si Tupai itu kan sahabat kita semua.
Koor : Apa
menolongnya? Hiiiyyyy….. takuuut……!!!
Kelinci : Tapi bukankah Pak
Serigala itu jahat sekali. Jangan-jangan nanti kita sendiri yang dimakannya.
Kera : Oh,
kalau begitu Kambing saja yang menolong. Dia kan punya tanduk.
Kambing : Enak saja, kamu saja yang bisa naik pohon.
Serigala kan tidak bisa menangkap kamu.
Ayam : Apalagi aku…..
ketketokketok!
Koor : Kamu saja…..
Tidak, kamu saja….. Gak mau, kamu saja….!!!
Kancil : Aha,….. Saya dapat
ide!
Koor : Apa, ide?
(SEMUA BERHENTI, LALU BERKATA)
Kancil : Ya, ide. Kita tidak
mungkin melawannya tanpa ada kebersamaan.
Kambing : Maksudmu?
Kancil : Kitalah yang akan
melawan Sang Serigala!
Kucing : Tapi kan akau takut
Kancil : Kenapa mesti takut
segala? Kita ini banyak. Dan Serigala itu harus kita lawan bersama-sama.
Keadilan harus ditegakkan. Serigala itu telah merampas segala ketentraman hutan
kita semenjak dulu. Kalau sekarang tidak dilawan, maka selamanya kita akan
selalu diliputi ketakutan
Kambing : Embee…. betul sekali. Bersatu kita teguh
bercerai kita runtuh.
Kancil : Sekarang, marilah kita
satukan seluruh kekuatan kita, tenaga dan fikiran kita untuk menolong sahabat
kita. Setuju?
Koor : Setuju…..!!!
Kucing : Kalau begitu aku juga
setuju, deh….
Kelinci : Nah, itu namanya Si
Kucing pemberani
Kancil : Baiklah, sekarang mari
ita berunding dan mengatur siasat untuk menghadapi Sang Serigala, Oke?
Koor : Oke, baiklah
Kancil….!!!
Babak IV
Suasana : Sore Hari
Latar Panggung : Sarang Serigala
Narator:
Akhirnya, mereka pun berunding untuk mencari cara membebaskan sahabatnya Si
Tupai pohon yang ditangkap Serigala. Sementara di tempat lain, Si Tupai pohon
yang baik hati sedang menangis tersedu-sedu. Dia disekap oleh Serigala dalam
sebuah kurung yang besar. Tupai takut kalau dirinya akan dimakan hidup-hidup.
Kasihan sekali keadaannya…..
TUPAI MENANGIS MERONTA-RONTA DALAM KURUNGAN. IA SUDAH MULAI PUTUS ASA. MUNCULAH
SANG SERIGALA DENGAN SOROT MATANYA YANG TAJAM. MENGHAMPIRINYA.
Tupai :Tolong…..
tolong….. lepaskan saya….. Tolong!
Serigala : Aduh…aduh….Aku sakit
gigi….Aduh…..kasihan Si Tupai bodoh ini. Aduh…..aku akan segera
sembuh…hahaha…(TERTAWA)
Tupai : (memelas)
Tolong lepaskan saya, Pak Serigala. Saya ingin pulang….
Serigala : Apa, melepaskanmu? Enak saja.
Aku kan sudah susah-susah menangkapmu. Mana kamu sudah menendang pipi saya yang
sedang sakit gigi ini, huh, dasar bodoh. (TERTAWA)
Tupai : Tapi kenapa
saya dikurungnya disini?
Serigala : Ha? (TERTAWA) dasar kamu ini
memang bodoh! He, Tupai kecil. Kenapa aku bisa menculikmu? Karena aku sangat
membutuhkanmu. Kenapa aku membutuhkanmu? Karena itu penting sekali. Dan kenapa
kamu dikurung disini? Karena kamu tak boleh kabur, mengerti?
Tupai : Iya, tapi
untuk apa saya harus diculik? Saya kan tidak bersalah….
Serigala : (MULAI JENGKEL) Aih-aih, dasar
kamu Si Tupai bodoh! Ah, tapi baiklah. Aku akan memberi tahumu kenapa aku harus
menculikmu Tupai bodoh. Begini, sudah seminggu belakangan ini aku menderita
sakit gigi. Lihat….
(MENUNJUKKAN MULUTNYA LEBAR-LEBAR) Sudah kau lihat?
Tupai : (MENGANGGUK)
Serigala : Nah, sudah kutemui banyak
dokter, para penyihir dan dukun-dukun untuk mengobati sakit gigiku ini. Tapi
tak satu pun yang dapat menyembuhkannya. Dan sia-sia saja semua obat yang aku
makan. Sakit gigiku malah semakin menjadi-jadi. Hingga aku putus asa dibuatnya.
Tetapi malam kemarin aku bermimpi….
Tupai : Mimpi,
mimpi apa?
Serigala : (MARAH) Diam dulu bodoh, aku
juga akan menceritakannya biar kamu tidak penasaran jika kelak aku makan.
Begini, di dalam mimpi itu aku bertemu dengan seorang nenek sihir. Dan ia
memberikan petunjuk. Katanya.
LAMPU MEREDUP. SERIGALA DAN KANCIL MEMATUNG. DAN MUNCULAH SEORANG NENEK SIHIR
DIANTARA MEREKA. WAJAHNYA SANGAT MENYERAMKAN.
Nenek Sihir: (KEPADA SERIGALA) Hei Serigala yang jahat….. Aku akan
memberitahumu sesuatu. Penyakit sakit gigi yang kau derita itu tidak pernah
akan sembuh meskipun seribu dukun telah kau kunjungi. Bahkan seribu tahun yang
kau habiskan untuk mengobatinya tidak akan menyembuhkan. Sebab penyakitmu
adalah kutukan karena engkau terlalu jahat di dunia. Akan tetapi kamu jangan
khawatir. Aku Si Nenek Sihir akan rela membantumu. Ya, aku juga jahat
sepertimu. Maka sebagai orang yang sama-sama jahat sudah seharusnya kita saling
membantu. Seperti juga orang-orang yang baik saling menolong sesamanya.
Baiklah, kau dengarkan baik-baik. Sakit gigi itu akan sembuh bila engkau
memakan daging Si Tupai pohon. Dan gigi Si Tupai itu engkau bakar sebagai
persembahan untukku.Sebab aku dendam padanya yang telah mencuri banyak kelapa
dari kebunku. Mengerti? Hikhikhik…..
SUASANA KEMBALI SEPERTI SEMULA.
Serigala : Nah, begitulah ceritanya. Jadi
kuculik saja kamu……hahaha…
Tupai : Dasar
penjahat. Demi kepentingan pribadimu, kau korbankan orang yang tak bersalah
padamu.
Serigala : Diam kamu! Bukankah kau ini
pencuri juga?
Tupai : Serigala
jahat!
Serigala : Biarin
Tupai : Kamu jahat!
Serigala : Biar
Tupai : Kamu
jahat….. jahat!
Serigala : Biarin….. biar…..!!! Dasar tupai
bodoh. Awas ya, nanti malam kamu akan saya makan….hahaha. Dan mulai saat ini,
kamu jangan berteriak-teriak lagi dan membuat kupingku sakit. Mengerti?
Tupai : (DIAM SAJA)
Serigala : mengerti tidak,
bodoh…..?!?(MEMBENTAK)
Tupai : Iyy…..ya.
Ssaa…saya mengerti.
SERIGALA MEMBALIKAN TUBUHNYA DAN PERGI. TUPAI MERONTA-RONTA DALAM KURUNGAN ITU.
NAMUN SARANG ITU BEGITU KUAT DAN TERKUNCI.
Tupai : (MERATAP)
Oh, Tuhantolonglah hambamu ini. Aku tak mau jadi santapan malamnya Serigala
yang jahat. Tolonglah hamba, Tuhan….(TUPAI MENANGIS HINGGA KETIDURAN)
Babak V
Suasana : Petang
Latar Panggung : Sarang Serigala
Narator:
Akhirnya, kawanan Kancil pun datang dan sampai di tempat persembunyiannya
Serigala yang jahat. Dengan mengendap-endap mereka masuk. Hati-hati sekali.
Mereka menemukan Tupai yang tertidur dalam kurungan. Kancil mencoba
membangunkanya, tapi Tupai tak kunjung bangun. Diluar, terdengar suara Sang
Serigala yang mengaduh merasakan giginya yang sakit. Dan kawanan Kancil pun
menjadi panik. Lalu bersembunyi di semak belukar di sekitarnya. Tak lama
kemudian muncullah Serigala.
MUSIK TEGANG. SERIGALA MONDAR-MANDIR DAN MENDENGUS-DENGUSKAN HIDUNGNYA. IA
MENCURIGAI KEBERADAAN KAWANAN KANCIL YANG MEMANG ADA DISEKITARNYA.
Serigala : Hmm, sepertinya ada yang tidak
beres disini. Ya….. seperti bau yang tidak asing. Ya, bau makanan lezat.
(SERIGALA MENGHAMPIRI TEMPAT DIMANA KANCIL Bersembunyi)O, jadi ini….. (memungut
setangkai bunga yang sudah mengering)aku kira makanan enak…. E, ternyata hanya
bunga kering, sial.(MELIRIK KE ARAH KURUNG) Oow, ternyata si bodoh sedang
tidur. Biar sajalah. Daripada bangun malah membuatku pusing saja.
Berteriak-teriak (MENIRU TUPAI) Tolong…. Tolong…. Ah, lebih baik aku menyiapkan
segala sesuatunya untuk nanti malam. Mmh,…. Daging Tupai dimasak dengan bumbu
yang sedap. Enaaak….!!! (KELUAR)
KANCIL KELUAR DARI PERSEMBUNYIANNYA DENGAN SANGAT HATI-HATI. MEREKA MENARIK
NAFAS LEGA.
Kancil : Hampir saja……
Kera : Cil,
bagaimana sekarang?
Kambing : Embeee…. Iya Cil, bagaimana sekarang?
Kancil : Nah, sekarang kita
harus dibagi dua. Kelompok pertama membebaskan Si Tupai dari kurungan,
sementara yang lainnya mengawasi keadaan kalau-kalau Pak serigala datang lagi
seperti barusan. Selanjutnya, kita semua akan membuat jebakan untuk menangkap
Pak serigala, oke?
Koor : (BERSEMANGAT)
Oke, oke-oke saja Kancil…..
Kancil : Sssstt…… Jangan
keras-keras dong.
SEMUANYA SEREMPAK MENUTUP MULUT
Kancil : Sekarang ayo kita
lakukan !
Narator:
Maka bekerjalah mereka sesuai tugas yang telah diberikan kepada masing-masing.
Tupai sudah dibebaskan. Dan jebakan pun sudah selesai dibuat. Mereka tinggal
menunggu saat yang tepat untuk menghancurkan semua kejahatan yang pernah
dilakukan Sang Serigala
Tupai : (SETELAH
KELUAR) Terimakasih Kancil. Terimakasih kawan-kawan semuanya. Kalian
telahmenyelamatkan hidupku. Dan kalau kalian tak ada pasti.
Kelinci :. Ah, kamu tak perlu bicara
seperti itu kawan. Karena sudah seharusnya antar sahabat itu saling menolong
Ayam : Betul-betul. Betul
sekali apa-apa yang dikata-katakan oleh Kelinci. Kukuruyuk…. Kitakan temenan.
Betulkan…..?
Koor : Ya, betul
Tupai. Kita kan temen.
Kancil : Ya, berterimaksihlah
hanya kepada Tuhan, Tupai.
Tupa : Kawan-kawan,
kalian sungguh sahabatku yang terbaik di dunia
KEMUDIAN MEREKA SALING BERPELUKAN SATU SAMA LAINNYA. TAPI SUASANA YANG
MENGHARUKAN TERSEBUT SIRNA MANAKALA SANG SERIGALA MASUK DENGAN TIBA-TIBA.
Serigala : Oh, rupanya sedang ada reuni
keluarga di rumahku, ya? Kok aku tak diundang.
Koor : Hah,
S-E-R-I-G-A-L-A.
Serigala : He, apa yang kalian lakukan
disini?
Koor : La….lari…..!!!
SEMUA KAWANAN KANCIL LANGSUNG LARI. TAPI TAK MENINGGALKAN TEMPAT ITU. MEREKA
MALAH MEMPERMAINKAN SANG SERIGALA YANG SUDAH SANGAT MARAH.
Serigala : Jangan lari…. Mau kemana
kalian….. Tunggu! (MELIHAT KURUNGAN YANG SUDAH KOSONG) Aduh, dasar
sial…!Bagaimana dengan gigiku? Awas kalian. Akan kubalas semuanya.Ayo, kemarilah
akan kutangkap kalian semua.
SERIGALA TERUS MENGEJAR KAWANAN KANCIL YANG SANGAT CERDIK. DAN MEREKA TERUS
SAJA MEMPERMAINKANNYA. SERIGALA JADI PUSING. SEHINGGA PADA SUATU KESEMPATAN
YANG TEPAT, SERIGALA PUN MASUK DALAM PERANGKAP. SERIGALA TERKURUNG PADA TEMPAT
DIMANA IA TELAH MENGURUNG SANG TUPAI. SERIGALA TERKUNCI DI DALAMNYA. SERIGALA
MENJERIT MINTA TOLONG. KANCIL DAN KAWAN-KAWAN BERSORAK GEMBIRA KARENA TELAH
MENGALAHKAN SERIGALA.
Tupai : Nah
Serigala, sekarang kau akan merasakan juga bagaimana rasanya terpenjara di
dalam sana.
Serigala : Dasar Tupai bodoh, ayo keluarkan
aku dari sini. Kalau tidak…..
Tupai : Kalau
tidak, mau apa?
Kancil :. Ah, sudahlah Tupai. Biarkan
saja ia menikmati sakit giginya disana
Koor : Ya, sekarang
rasain Serigala. Makanya jangan jahat….
Serigala : Aduh, ampun….. Keluarkan aku
dari sini…. Tolonglah….
Kambing : Embeee… Mari kawan-kawan kita pulang. Hari
sudah mulai malam.
Serigala : Embeee…Mari kawan-kawan kita
pulang. Hari sudah mulai malam.
Hei, jangan pergi. Keluarkan dulu aku dari sini…..Hei binatang-binatang
bodoh……Tolong……Tolong…..keluarkan aku dari sini….. ampun….!!!
Narator:
Lalu mereka meninggakan tempat tersebut dengan serigala yang terkurung. sang
serigala hanya bisa menangis sedih meratapi keadaanya. dan tak akan ada yang
pernah mau menolong serigala itu. karena ia jahat. dan yang jahat harus
mendapatkan hukuman yang setimpal.
ANALISIS NASKAH DRAMA
”SERIGALA SAKIT GIGI”
1. JUDUL
: Serigala Sakit Gigi
2. Tema
: Komedi
3. Tokoh /
pelaku :
1. Serigala
2. Kancil
3. Kera
4. Kambing
5. Kucing
6. Kelinci
7. Tikus
8. Ayam
9. Tupai
10. Nenek Sihir
11. Narator
1. Penokohan
:
1.
Serigala
: jahat, kejam, pemarah
2.
Kancil
: cerdik, suka menolong, pemaaf, pemberani
3.
Kera
: pemarah, sembrono
4. Kambing :
baik hati, pemberani
5. Kucing
: bijaksana, baik hati, penakut, setia kawan
6.
Kelinci
: baik hati, suka menolong
7.
Tikus
: baik hati suka menolong
8.
Ayam
: baik hati, suka menolong
9.
Tupai
: penakut, suka mencuri
10. Nenek Sihir : kejam, jahat
1. Latar / setting
A. Latar / tempat
: hutan belantara, sarabg serigala
B. Setting
: pagi hari, sore hari, petang, malam hari, malam menjelang pagi
2. Point of
view
: orang kedua ( kancil ) sebagai tokoh utama
3. Alur /
plot
:
– Alur maju, karena menceritakan peristiwa
mulai dari awal menuju konflik sampai dengan penyelesaian
Naskah Drama 8 Orang "SITI NURBAYA" (Cerita Rakyat)
Naskah Drama 7 Orang "MISTERI KAKEK WIDODO"
Naskah Drama 6 Orang "MISTERI PENGINAPAN 66"
Naskah Drama 3 Orang "PELANGI PUTIH ABU"
Naskah Drama 6 Orang "LEGENDA POHON BERINGIN"
Naskah Drama 6 Orang "KISAH TELAGA WARNA"
Naskah Drama 6 Orang "MISTERI PENCURI BUKU"
Naskah Drama 7 Orang "KARMA SEORANG TEMAN"
Naskah Drama Humor 2 Orang "BECAK DILARANG MASUK !"
Naskah Drama 7 Orang "CERMIN KEHIDUPAN REMAJA"
Naskah Drama 12 Babak "AKU DAN KEHIDUPANKU"
No comments:
Post a Comment